2017, Pemda Lampung Tengah Targetkan Produksi Padi 922.861 Ton

Lampung Tengah – Menuju
swasembada pangan, pemerintah kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah menargetkan
produksi padi tahun 2017 mencapai 922.861 ton. Jumlah tersebut naik sekitar
110.073 ton dibanding realisasi produksi yang mencapai 812.788 ton pada 2016.

Untuk mencapai target tersebut,
Pemkab melalui Dinas Pertanian telah menyiapkan berbagai langkah mulai dari
pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan, pemberian bantuan benih hingga
antisipasi hama.
Bupati Lampung Tengah DR. Ir.
Mustafa menuturkan Pemkab Lampung Tengah sangat serius memperhatikan sektor
pertanian, terutama tanaman pangan. Disamping mengupayakan bahan makanan pokok
alternatif seperti beras singkong, Pemkab juga tetap memberi perhatian pada
produksi padi.

Baca: Ijazah Alumni UIN Raden Intan Lampung tak Terdaftar di Kemenristekdikti, Warga Net: Innalillahi
Sejumlah bantuan dan pemberdayaan
petani telah dilakukan sebagai wujud keseriusan tersebut. Bantuan yang telah
diberikan diantaranya mesin pemanen padi atau combine harvester, embung, sumur
bor, pompa air , hand traktor, power craser, pupuk, bibit, obat-obatan dan
kebutuhan pertanian lainnya.
“Beberapa bantuan telah saya
serahkan langsung. Ini bukti keseriusan kami meningkatkan produksi padi tahun
ini. Saya minta semunya bersinergi. Petani sekarang harus pintar, dinasnya juga
harus jalan. Insya Allah apa yang kita targetkan terwujud,” katanya, Sabtu
15/7/2017.
Mustafa menambahkan, pertanian
menjadi sektor yang diprioritaskan. Terlebih selama ini Lampung Tengah dikenal
sebagai lumbung pangan. “Tentunya hal ini harus kita pertahankan dan kita
tingkatkan. Saya ingin hasil panen tahun ini maksimal, swasembada pangan
tercapai dan petani kita sejahtera,” ucapnya.
Dia juga meminta agar dinas atau
UPTD Pertanian bahu membahu membuat inovasi agar petani Lampung Tengah maju dan
sejahtera. Satuan terkait harus terjun ke lapangan, meninjau dan menyerap
aspirasi maupun permasalahan yang dihadapi petani.
“Masih banyak permasalahan
yang dihadapi petani, mulai dari pupuk, air, hama, penyakit dan lainnya.
Tentunya mereka butuh pendampingan dan solusi. Saya minta satker tidak tidur.
Terjun langsung, dampingi mereka,” tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas
Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Edy menambahkan, tahun ini Dinas
Pertanian tengah membangun 20 sumur bor dan 5 embung baru. Targetnya dapat
dioperasikan September 2017 mendatang.
Pembangunan sumur bor dan embung,
kata dia, merupakan langkah antisipasi sekaligus upaya mendorong produksi padi
dan tanaman hortikultura.
“Hingga pertengahan 2017,
Dinas Pertanian telah menjadwalkan pembangunan 20 sumur bor dan lima embung
baru di sejumlah titik yang berpotensi mengalami kekurangan pasokan air
irigasi,” jelasnya.

Baca: Transformasi IAIN Raden Intan Lampung Menjadi UIN Dipaksakan
Sejak pekan pertama dan kedua
Juni 2017 telah dimulai proses pembangunan 20 sumur bor yang ditarget selesai
pada pekan pertama atau kedua Agustus 2017. Sementara untuk pembangunan embung
yang prosesnya dimulai hampir bersamaan, ditarget selesai pada pekan kedua
September 2017.
“Untuk Sumur Bor 60 hari
sejak Juni,  sedangkan embung 90 hari.
Mudah-mudahan September nanti, saat musim tanam dimulai, sudah bisa
digunakan,” kata dia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *