Buntut Pemukulan, Direksi PT ATE Laporkan Security Naungan PT SPU

Lamsinar Sinaga menunjukan bukti laporan kepolisian

Lampung Selatan – Karyawan PT.
Anugerah Travelindo Ekspres menjadi korban tindak kekerasan salah satu oknum
security naungan PT. Sekurindo Perkasa Utama (PT. SPU) yang beralamat di Mega
Kuningan Jakarta.
Hal itu terungkap saat pihak PT.
Anugerah Travelindo Ekspres (PT. ATE) menggelar jumpa pers di Media Center
Dinas Kominfo dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (19/07/2017).
Dalam hal ini pihak PT. ATE meminta kepada perusahaan PT. SPU bertanggung jawab
atas dugaan penganiayaan yang dilakukan karyawannya, yakni Arfijal sebagai
petugas keamanan dilorong keluar masuk penumpang pelabuhan penyebrangan
Bakauheni.
“Kami menilai, tindakan yang
terekam di video cctv milik pelabuhan. Dimana karyawan kami, Samsul Yadi (30)
warga Kunayan Desa Bakauheni dipukuli oleh Afrijal sebagai petugas keamanan
seperti tidak manusiawi,” beber Direksi PT. ATE, Lamsihar Sinaga alias
Alam seraya menceritakan situasi kejadian yang terekam pada cctv.
“Akibat kejadiaan itu,
karyawan kami Samsul Yadi (30) warga Kenayan Desa Bakauheni mengalami Lengan
tangan bengkak, leher belakang lebam, dipipi ada luka goresan,” akunya.
Alam tidak mengelak jika
karyawannya salah masuk di kawasan zona pintu keluar masuk penumpang pelabuhan.
Akan tetapi, pihaknya sangat menyayangkan tindakan anarkis security tersebut.
“Okelah kita akui kesalahan
karyawan kita masuk zona steril itu. Tapi, manusiawi lah perlakuannya. Parahnya
lagi, pengakuan karyawan kami setelah diamankan di pos keamanan, karyawan kami
dipukul lagi. Pada rekaman video itu juga, terlihat ada pengurus travel
perusahaan lain yang masuk zona itu, tapi aman-aman saja,” sesalnya.
“Karyawan kita masuk zona
itu, kebetulan saat itu dipintu masuk tidak ada penjaganya. Dia itu (kayawan)
membantu penumpang membawa barang,” tambahnya.
Lanjut Lamsihar Sinaga mengatakan,
sebagai bentuk protes pihaknya melayangkan surat resmi kepada pihak ASDP
Pelabuhan Bakauheni dan PT. SPU. Pihaknyanya juga, sambung Lamsihar, sudah
melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lampung Selatan dengan nomor :
LP/B-822/VII/2017/SPKT tertanggal 18 Juli 2017.
“Ini sebagai bentuk efek
jera bagi petugas keamanan lainnya. Kami meminta pihak perusahaan agar memecat
oknum itu. Dan proses hukum tetap berjalan,” tegasnya.
Lebih jauh Alam sapaan Lamsinar Sinaga mengungkapkan, setelah melihat video rekaman cctv tersebut. Pihaknya, mengendus
kuat adanya persaingan usaha sesama travel.
“Sangat jelas, pada video
itu terlihat juga pengurus lainnya berbaju merah. Kenapa tidak dipukul juga.
Ini ada indikasi persaingan travel. Kami sangat yakin ini ada persaingan sesama
travel. Jika bicara masalah resmi, perusahaan kami resmi,” pungkasnya.
Berdasarkan selembaran photo copy
laporan korban pemukulan nomor LP/B-822/VII/2017/SPKT tertanggal 18 Juli 2017.
Pada hari Senin (17/07/2017) sekira pukul 17.30 WIB bertempat diareal pelabuhan
Bakauheni, telah terjadi penganiayaan terhadap korban an. Samsul Yadi yang
dilakukan oleh terlapor (Security PT. SPU an Afrijal).
Permasalahannya, korban masuk
ke pelabuhan dikarenakan ada penumpang meminta mengangkut barang dan terlapor langsung
mencekik leher, lalu meninju di bagian leher dan tangan diplintir sambil
memukul korban.
Hingga korban mengalami luka
leher dan tangan kanan terasa sakit karena diplintir terlapor. Korban
melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lampung Selatan untuk ditindaklanjuti.
(eko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *