BANDAR LAMPUNG—Melalui voting, Musyawarah Besar (Mubes) Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII berhasil memilih Ketua Umum, Senin (20/3/23).
Sasmika Dwi Suryanto terpilih dengan suara mayoritas, yakni 82 suara dari 91 pemegang hak pilih. Tim formatur 5 orang. Secara kilat, Ketua Terpilih itu langsung menunjuk enam perwakilan membentuk Tim Formatur untuk menyusun kepengurusan baru periode 2023-2027 yang langsung dilantik.
Agenda pelantikan Pengurus SPPN VII Periode 2023—2027 menjadi penutup Mubes ke VII SPPN VII yang berlangsung di Gedung Kolaboratif Kompleks Kantor Direksi PTPN VII.
Acara dihadiri SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan, SEVP Operation Budi Susilo, Perwakilan dari Federasi Serikat Pekerja Perkebunan, dan para pejabat lain.
Dalam pidato perdananya, Sasmika mengawali dengan mengutip potongan Ayat Qur’an “innalillahi wainna ilaihi rojiuun (segala sesuatu datangnya dari Alloh dan akan kembali kepada Alloh). Ia mengaku kepercayaan yang diberikan dari seluruh elemen pekerja yang diwakilkan kepada 91 pemegang mandat suara adalah amanah tanpa pamrih.
“Sebagai amanah, saya tidak bisa menolak kepercayaan dari rekan-rekan pekerja. Tetapi, saya tidak menjanjikan apa-apa karena memang saya tidak punya apa-apa. Tetapi, melalui organisasi ini, mari kita berjuang bersama untuk menjadikan sesuatu yang sebelumnya bukan apa-apa menjadi sesuatu yang berguna, bahkan luar biasa,” kata Sekjen SPPN VII dua periode itu.
Pengalaman delapaan tahun sebagai Sekjen SPPN VII tampaknya menjadi modal dipercayanya Sasmika. Pria low profile ini mengatakan, akan berjuang dengan sepenuh hati, sekuat kemampuan, dan segepa sumberdaya untuk menjadi katalisator antara kepentingan manajemen dengan kepentingan pekerja.
“SPPN VII memang didedikasikan untuk menjadi jembatan komunikasi yang konstruktif dua arah. Yakni, antara manajemen dengan pekerja. Oleh karena itu, ia meminta manajemen terus dengan bijak menjalin komunikasi dan mendengar aspirasi pekerja. Demikian juga karyawan, ayo kita pahami setiap detail masalah dengan rasa tanggung jawab sehingga terjalin hubungan harmonis,” kata dia.
Sementara itu, SEVP Business Support Okta Kurniawan pada pesan penutupnya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua dan Pengurus SPPN VII masa bakti 2019—2023. Ia menyatakan terima kasih karena pengurus masa bakti itu adalah bagian dari mitra sejati manajemen yang saat itu bersama-sama berjuang menyelematkan PTPN VII.
“Kita tahu, setidaknya enam-tujuh tahun yang lalu adalah masa-masa kita berjuang keras menyelematkan perusahaan ini dari kesulitan. Kita bisa berjuang bersama hingga hari ini kita cukup sehat. Oleh karena itu, atas nama manajemen saya menyampaikan apresiasi yang tinggi. Kepada Pak Sas (Sasmika DS) dan pengurus baru, saya sampaikan selamat bekerja keras bersama kami,” kata Okta.
Mengutip rilis internal di Holding Perkebunan Nusantara (PTPN Grup), Okta menginformasikan secara konsolidasi keuntungan PTPN Grup pada kinerja 2022 sebesar Rp6.016 triliun. Angka ini menurut Okta adalah pencapaian tertinggi sepanjang sejarah PTPN Grup dan menjadi pijakan kebijakan progresif untuk kinerja tahun 2023. Namun demikian, sumbangsih PTPN VII pada pencapaian laba Grup itu belum signifikan.
“Kita PTPN VII memang belum memberikan andil signifikan untuk laba konsolidasi atau laba bersih PTPN Grup. Holding (PTPN Holding) memahami kondisi ini karena beberapa pengaruh eksternal yang cukup mengganggu. Namun, untuk tahun 2023 ini, kita wajib memberi andil untuk laba perusahaan,” kata dia.
Meskipun demikian, kinerja operasional PTPN VII dinilai oleh Holding sebagai kinerja dengan progresivitas tinggi. Hal itu dibuktikan dengan kondisi cash flow yang sangat sehat untuk menjalankan operasional rutin sesuai standar.
“Kita memang belum mencatatkan laba pada kinerja 2022, tetapi masuk dalam kategori progresif dengan kondisi cash flow sehat. Ada istilah cash is the king. Dan kondisi cash kita sekarang masih aman untuk operasional lima-enam bulan ke depan. Pak Dirut Holding juga menjanjikan masih ada bonus atau insentif tahun ini,” kata Okta yang ditingkahi dengan tepuk tangan peserta.
Pada bagian akhir, Okta mengajak Ketua Umum SPPN VII, pengurus, dan seluruh anggota untuk tetap bekerja dengan semangat bangkit yang tinggi. Menurut dia, masa dengan kondisi sulit beberapa waktu lalu telah memberi pelajaran penting, betapa krisis itu sangat berat.
“Sebaliknya, kita juga sudah membuktikan bahwa dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, apa yang kita cita-citakan bisa tercapai. Maka, jangan kasih kendor,” kata dia. (HUMAS PTPN VII)