Tak Mampu Lunasi Biaya Persalinan, Ibu Melahirkan Tertahan di RSUDAM

Indarti menggendong anaknya yang baru lahir di RSUDAM
Bandarlampung-
Meski kerap dikritisi akan pelayanan, namun RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung
masih saja dikeluhkan pasien.
Indarti (39)
warga Kelurahan Gapura, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) bersedih,
lantaran sudah satu Minggu ia dan anak perempuannya yang baru saja lahir di
RSUDAM tertahan oleh pihak rumah sakit plat merah itu.
Saat ini, ia
dirawat di ruang Delima Kelas I C RSUDAM Provinsi Lampung. Ia mulai masuk pada
Jumat (03/11) lalu, sekitar pukul 01.00 WIB dinihari.
Menurut
Indarti, alasan RSUDAM menahan ia dan bayinya karena tidak dapat melunasi
pembiayaan selama proses persalinan hingga saat ini, sebenarnya  ia sudah ingin pulang.
“Tapi pihak
rumah sakit tidak mengizinkan. Alasannya karena kami belum melunasi bayaran,”
kata Indarti, Kamis (09/11/2017).
Indarti
menambahkan, hingga kini biaya persalinannya sudah membengkak  hampir Rp 10 juta.
“Kalau saya
pulang dari hari Minggu lalu, pasti enggak semahal ini,” ungkapnya.
Indarti dan
suaminya mengharapkan keringanan dari pihak rumah sakit.
“Kita mau
bayar, tapi sekarang saya cuma ada dana Rp1 juta. Maksud saya, sisanya saya
cicil,” harapnya.
Namun, pihak
rumah sakit tidak bisa mengeluarkan begitu saja tanpa jaminan berupa
surat-surat berharga.
“Saya tidak
punya surat berharga. Rumah masih mengontrak. Pekerjaan saya dan suami saya
hanya pedagang emperan,” ungkapnya.
Ia mengaku
tidak tahu menahu tentang ruangan kelas I yang ia tempati saat ini.
“Waktu itu
yang ngurus masuk sini ayuk saya,” ujarnya.

Memang,
proses kelahiran Indarti tersebut tidak diduga-duga. “Kalau perkiraannya saya
ini lahiran tanggal 15 November ini. Tahu-tahu saya kontraksi dan langsung
dibawa ke Rumah Sakit,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *