Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Lampung A Saefullah mengatakan, keduanya masuk dalam 50 daerah se Indonesia yang akan melakukan uji coba tersebut.
“Rencananya dilakukan dalam waktu dekat ini penggunaan KTP digital akan mulai diterapkan,” kata A Saefullah saat diwawancarai, Minggu (9-1-2022).
Dia menjelaskan, Pesawarawan dan Metro dipilih menjadi daerah uji coba penerapan KTP berbasis digital karena telah menerapkan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) secara terpusat.
“Ini kan baru dua daerah yang akan uji coba. Harapannya nanti bisa dicontoh daerah lain secara bertahap,” terangnya.
Dia menjelaskan, KTP berbasis digital tersebut nantinya akan terdapat dalam telepon genggam dalam bentuk kode QR. Sehingga, saat membutuhkan KTP hanya tinggal di scan.
“Jadi masyarakat tidak perlu memiliki KTP secara fisik. Kalaupun hilang mereka sudah punya yang digital,” sebutnya.
Dia menilai, KTP berbasis digital itu lebih praktis dan efisien. Masyarakat yang mengurus data kependudukan pun lebih mudah.
Menurut dia, KTP digital tersebut berlaku bagi seluruh masyarakat. Baik yang sudah perekaman atau belum.
“Bagi yang sudah melakukan perekaman dan punya KTP elektronik bisa pakai KTP digital. Nanti sistemnya download pakai aplikasi,” tuturnya.
Sementara bagi masyarakat yang tidak memiliki smartphone atau terkendala jaringan, maka tetap menggunakan KTP elektronik secara fisik.
“Masyarakat yang tidak punya smartphone maka masih bisa menggunakan KTP elektronik,” sebutnya.
Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Lampung Yozi Rizal meminta pemerintah untuk menyosialisasikan terlebih dahulu, sebelum diterapkan.
Terlebih, menurut dia, masih banyak masyarakat yang gagap teknologi (gaptek).
“Jadi sosialisasi ini harus gencar dilakukan. Jangan sampai sudah waktunya banyak masyarakat yang bingung,” pintanya.
Dia juga meminta agar dicarikan solusi bagi daerah yang masih bermasalah dengan jaringan.
Sebab, jaringan internet akan menjadi penghambat dalam menerpakan KTP digital di lapangan.
“Ini juga yang harus dicarikan solusinya. Karena ini masih dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal didaerah pedesaan serta yang belum paham teknologi,” harapnya. (**)
Harian momentum