HUT RI Ke-76 dan HUT Desa, Warga di Mesuji Santuni Anak Yatim dan Lansia

MESUJI– Pemerintah desa Tirtalaga Kecamatan Mesuji Kabupaten Mesuji, Lampung Peringati hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan RI yang ke 76 tahun sekaligus memperingati hari jadi desa Tirtalaga yang ke -23 dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan lansia di wilayah desa setempat.

Kepala desa (Kades) Tirtalaga Sikun menjelaskan bahwa dalam peringatan Hut RI yang ke-76 pemerintah desa Tirtalaga melaksanakan upacara Secara Virtual dengan Pemkab Mesuji dengan lima desa lainnya dibalai desa setempat.Selanjutnya memberikan santunan kepada orang tua jompo dan lansia dengan door to -door.

“Dengan 5 desa di Kecamatan Mesuji kita menggelar upacara dibalai desa Tirtalaga  mengikuti upacara Pemkab Mesuji secara Virtual,dilanjutkan Pemerintah desa Tirtalaga memberikan santunan kepada Orang tua jompo dan lansia.Pemberian santunan kepada anak yatim juga kita lakukan sebelumnya di balai desa dengan acara Seremoni tanggal 16 Agustus bersamaan dengan hari ulang tahun desa Tirtalaga yang ke 23 tapi tetap dengan protokol kesehatan,” jelas Sikun selasa sore (17/8/2021).

Sikun menambahkan bahwa sebelumnya pihaknya akan membuat acara Hari jadi desa  dengan acara meriah dengan berbagai acara seperti wayang kulit dan lainnya karena pandemi acara dirubah.Namun dia bertekat kedepan akan membuat acara hut desa dengan lebih meriah lagi.

Namun Pada peringatan hari ulang tahun desa tahun ini pihaknya hanya memberikan santunan kepada anak yatim dan lansia serta   memberikan Cindramata kepada tokoh  desa setempat. Cindramata diberikan kepada 4 orang tokoh yang pernah menjabat  PJ,dan Kades Tirtalaga.

“Ya di Moment Rangkaian Hut RI ke 76 dan Hut desa Tirtalaga kita memberikan Cindramata dan Cindramata  itu kita  berikan kepada mantan kades Tirtalaga

Yaitu Pak Rismanudin,Pak Ahmad,Pak Hendra Kurniawan dan Pak Iwan Rifai,” imbuhnya.

Dikatakannya Desa Tirtalaga merupakan desa Tranmigrasi tahun 1996 lalu dengan nama SP-9,masyrakatnya merupakan Tranmigrasi  dari wilayah Tanggamus,Prinsewu dan Way kanan yang datang ke Tirtalaga dan hidup sebagai petani dan pada tahun 1998 hasil kesepakatan perangkat desa dan tokoh masyrakat SP-9 diberi nama Tirtalaga.

“Sekarang  saya jadikan misi kerja saya yaitu untuk Mewujudkan Desa Tirtalaga yang Taqwa Inovatif Rapi Tangguh Aman Lestari Gagah dan Amanah,” ungkapnya.

Sementara itu salah satu Tokoh masyrakat  Tranmigrasi yang masuk SP-9 yang dikirim oleh Majelis Ulama indonesia (MUI)waktu itu sebagai Dai  Tirtalaga Muhammad Yusuf sekaligus team pembuat nama desa Tirtalalaga mempunyai arti  air yang bertemu.

“Ya karena SP-9 itu ada air yang bertemu maka SP-9 kita sepakati bernama  Tirtalaga adalah air pasang surut jadi tempat bertemunya air laut dan air darat,” terangnya.

Yusuf juga mencetitakan Sejarah singkat Desa Tirtalaga Pada tahun 1996 di bangun Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT)yang bernama UPT Satuan Pemukiman (SP-9),

UPT SP 9 di pimpin oleh Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi (KUPT) yaitu syahmin SH.SP 9 merupakan Unit Pemukiman Transmigrasi yang penduduknya berasal dari kawasan register  yang di tutup oleh pemerintah.Kemudian penduduknya di transmigrasikan yang di kenal dengan sebutan Translok (Transmigrasi Lokal)

“Waktu itu Ada 4 gelombang pengiriman transmigran penduduk ke UPT SP.-9

yaitu pada 21 Nopember 1996 dari Kasui  sebanyak 151 KK.

Selanjutnya tanggal 23 Nopember 1996 dari Sendang Mulyo  sebanyak 77 KK

Pada 04 Desember 1996 dari Kaca Marga  datang lagi sebanyak 149 KK

Dan 24 Desember 1996 penduduk datang lagi dari Sendang Mulyo  sebanyak 123 KK Total   500 KK,” cerita pak Yusuf.

Dalam pelaksanaan pembinaan masyarakat Unit Pemukiman Transmigrasi ( UPT }SP  9, KUPT dibantu oleh kepala desa sementara yaitu Bapak Sarus Surojo Pada bulan Juni 1998 Seiring akan berakhirnya masa pembinaan oleh KUPT dan Jajaranya dan akan beralih menjadi Desa maka KUPT dan jajaranya serta tokoh masyarakat  melaksanakan pemilihan Kepala Desa persiapan dan yang terpilih Sebagai kepala desa persiapan yaitu Bapak Sodikin.

“Kepala Desa persiapan dan KUPT membentuk team untuk merumuskan nama Desa adapun team terdiri dari 10,” imbuhnya.

Menurut Yusuf 10 orang itu yaitu Syahmin SH. Sebagai KUPT

Sodikin sebagai Kepala Desa Persiapan

Saya sendiri M yusup sebagai Dai Pembangunan,Muslih sebagai Dai Pembangunan Sucipto sebagai Tokoh Pemuda Also Belgi sebagai Tokoh PendidikanJumadi sebagai Tokoh Agama,Ngadelan sebagai Tokoh Masyarakat Suyitno sebagai Tokoh Masyarakat dan Saniman sebagai  Tokoh Agama.

“Dari hasil Istikharah dan Diskusi oleh team perumus maka disepakati sebuah nama “ TIRTALAGA “ yang oleh team perumus di maknai  “TIRTA = AIR ,LAGA = BERTEMU “maka diartikan tempat bertemunya air sungai dan air darat,sesuai dengan wilayah  geografis UPT SP 9 merupakan daerah pasang surut air rawa gambut.

Hasil kesepakatan dari team perumus nama Desa dibawa ke musyawarah desa (rembuk Desa ) pada tanggal 9 Agustus 1998 bertempat di balai desa yang di hadiri oleh Team perumus dan masyarakat,maka pada tanggal 9 Agustus 1998 di sahkan nama UPT SP- 9 menjadi Desa TIRTALAGA.Kecamatan Mesuji Kabupaten Tulang Bawang,” pungkasnya (Mis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *