Bandarlampung–Toleransi adalah kunci hidup bermasyarakat. Begitulah salah satu pesan yang disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung.
Pesan toleransi sering disampaikan oleh legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) V Lampung Utara dan Waykanan itu setiap menyapa warga.
Teranyar ketika dia menggelar sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di Kelurahan Kelapatujuh, Kotabumi Selatan, Minggu (21-3).
Sekretaris Fraksi Nasdem DPRD Lampung itu mengatakan, tujuan digelarnya sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan adalah untuk menumbuhkan kembali karakter bangsa yang tinggi.
Sebab kini nilai Pancasila memudar seiring derasnya arus globalisasi yang masuk ke Negara Indonesia.
“Kita harus bersyukur. Sebab berbangsa ialah takdir Allah SWT, kita tidak tahu akan dilahirkan dimana. Untuk itu, sikap toleransi hari ini harus kita kedepankan dalam bersosialisasi ke masyarakat,” kata Imam Syuhada.
Anggota Komisi III DPRD Lampung itu juga menuturkan, sikap toleransi antar umat beragama, suku, ras dan budaya, perlu ditingkatkan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dengan sosialisasi ini juga, kita ingin mendorong masyarakat melalui LSPM Lampung dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang perlahan sudah terkikis dengan kemajuan teknologi dan tentunya penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada empat pilar kebangsaan,” jelasnya.
Ketua DPD Nasdem Lampung Utara itu menyebut, empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Dalam acara itu, Imam Syuhada menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Bhabinsa Kelurahan Tanjungaman, Tanjung Harapan dan Batibung, Kotabumi Selatan, Peltu Satya Ranner Anggara serta Ketua Lembaga Swadaya Perempuan Mandiri (LSPM) Lampung Zainurah.
Ketua LSPM Lampung Zainurah mengapresiasi agenda sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan yang digelar Anggota DPRD Lampung Imam Syuhada.
Menurut dia, sosialisasi seperti ini sangat dibutuhkan di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat berkembang.
“Pada dasarnya, IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Taqwa) harus selaras. Apabila IPTEK berkembang pesat, harus diimbangi dengan Iman dan taqwa, agar negara ini aman,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Bhabinsa Kelurahan Tanjung Aman, Tanjung Harapan dan Batibung, Kotabumi Selatan Peltu Satya Ranner Anggara.
Dia mengatakan, di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, musuh dan gangguan bangsa saat ini yakni intoleransi, ujaran kebencian, hoax dan paham radikalisme.
“Kita harus menghayati Pancasila, bukan hanya paham limanya saja tapi isinya. Artinya, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus saling menghargai, menghormati, toleransi, dan jangan mudah terprovokasi. Dan tentunya, hal-hal tersebut sudah dijelaskan lengkap di buku ini,” ucapnya.
Acara dihadiri para pengurus LSPM se-Lampung Utara. Sosialisasi tersebut digelar dengan menerapkan protokoler kesehatan dari pemerintah seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan.(rls)