Banjir di Bandarlampung Ditengarai Minimnya Resapan Air

salah satu ruas jalan yang terkena banjir di Banarlampung. foto ist

Bandarlampung-
Minimnya kawasan atau daerah resapan air serta buruknya drainase (saluran
pembuangan air) membuat jalan protokol dan sejumlah wilayah di Kota Bandarlampung
terancam bencana banjir.
“Banjir
di kawasan pemukiman yang jauh dari sungai atau pantai biasanya disebkan oleh
ketiadaan saluran dirainase pemukiman,” kata Ketua Pusat Studi Kota dan
Daerah, Universitas Bandarlampung (UBL), IB Ilham Malik di Bandarlampung, Rabu
(7/3).
Dia
mengatakan, biasanya disebabkan juga oleh minimnya kawasan resapan air, yang
telah berubah fungsi menjadi pemukiman.
Pemukiman
tersebut, ia melanjutkan, tidak menyediakan embung atau biopori yang biasa disebut
juga peresepan air hujan.
“Lalu,
bila banjir terjadi di jalan protokol, kondisi drainase jalan rayanya tidak
memadai atau rusak sehingga air tidak mengalir dengan baik dan keluar ke badan
jalan,” kata dia.
Ia
melanjutkan, akibat kerusakan itu air menggenangi jalan karena terperangkap,
sehingga tidak mengalir dengan baik.
Apabila
dikaitkan, dengan tata kota itu berarti masuk dalam tata guna lahan dan dalam
skala kota atau kawasan. “Sejauh ini Bandarlampung masih dalam penataan
yang buruk,” kata dia.
Menurut dia,
tata guna lahan serta tata kota di Bandarlampung masih mengalami masalah,
karena penempatan kawasan pemukiman yang bisa mengokupasi lahan konservasi.
“Zona
pemukiman dibangun oleh warga tanpa ada kesesuaian dengan konsep pemanfaatan
lahan yang sudah diatur dalam rencana tata bangunan dan lingkungan,” kata
dia.
Oleh sebab
itu biasanya, penyebab banjir di sejumlah titik pada Kota Bandarlampung yakni
drainase jalan raya yang bermasalah.
“Kalau
ditanya faktor mana yang paling dominan, perlu ada penelitian lebih lanjut.
Tapi hal yang sudah sangat pasti adalah karena sistem drainase perkotaan kita
dalam masalah,” kata dia.
Pemkot
Bandarlampung harusnya sudah memiliki solusi pemecahan masalah itu, namun belum
diterapkan dan sudah seharusnya pemerintah setempat mulai memperbaiki drainase
tersebut.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *