Bandarlampung–Vaksin saja tidak cukup untuk menghentikan penyebaran corona virus disease 2019 (covid-19).
Begitulah salah satu petikan pesan yang disampaikan Darlian Pone, Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Lampung, Selasa (19-1-2021).
Menurut Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Lampung itu, perlu keberimbangan untuk menekan laju covid-19.
Keberimbangan antara vaksin, dan penerapan 5M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
“Harus selaras ya. Walau sudah divaksin, 5M harus tetap dijalankan,” kata pria yang akrab disapa Bang Pone itu.
Menurut Pone, seseorang yang sudah menerima vaksin, bukan berarti tidak bisa terpapar covid-19. Hanya saja, dia sudah memiliki imunitas diri yang kuat.
“Kalau yang telah divaksin lalu terpapar mungkin tubuhnya kuat karena sudah ada imunnya. Tapi orang di sekeliling kita yang belum divaksin bisa tertular dari kita,” ucapnya.
Sebelumnya Pone menuturkan, pasca Indonesia dinyatakan darurat penyebaran covid-19, protokoler kesehatan (prokes) tak lepas darinya.
“Sejak pandemi itu kita harus ketat menjalankan prokes, salah satunya dengan rajin cuci tangan dengan sabun. Kalau tidak ketemu air, ya pakai handsanitizer itu,” ucapnya.
Dengan cara tersebut, Pone bisa mengurangi kekhawatiran akan terjangkin virus dari Wuhan, Cina itu ketika bertemu warga. Sebab aktivitasnya sebagai legislator cenderung berhubungan dengan masyarakat banyak.
“Khawatir iya, tapi tidak berlebihan, karena tugas harus tetap dijalankan. Terpenting disiplin, dan selalu mengingatkan sekeliling kita untuk menerapkan 5M itu,” jelasnya seperti dilansir harianmomentum.com.
Disiplin dalam penerapan 5M yang selama ini dilakoni Pone ternyata menjadi perhatian orang-orang disekelilingnya.
Bahkan, pola hidup bersih Pone itu sempat mendapat apresiasi dari Supriyadi Hamzah, Ketua Fraksi Golakr DPRD Lampung, yang baru saja sembuh dari covid-19.
“Contoh Darlian Pone itu, bentar-bentar semprot handsanitizer. Tapi itulah yang benar. Kalau mau dicontoh seperti mereka itu,” kata Supriyadi Hamzah, Senin (18-9).(**)