Bandarlampung – Ketua Umum Brantas Narkotika Maksiat (BNM) Republik Indonesia, Tb Fauzi Malanda RDB, mengatakan, BNM RI, merupakan salah satu organisasi yang konsenterasi melakukan penyuluhan terhadap maayarakat, pelajar dan mahasiswa tentang bahaya dari dampak narkoba yang semakin hari semakin membahayakan kelangsungan generasi muda yang diharapkan bangsa.
Kata dia, akan terasa menyesak jika selalu menerima keluhan dari masyarakat bahwa orang tua para korban narkoba selalu dimintai uang jika ingin dibebaskan.
“Mendengar ucapan itu, kami sangat menyayangkan mengapa itu terjadi serta bukan menjadi rahasia umum,” kata dia,
Senin 23 November 2020.
Menurut Fauzi ini adalah ulah oknum yang mencari kesempatan yang berujung ingin memperkaya diri.
“Kami tidak akan diam dalam rangka penegakkan hukum. Merasa ikut bertanggung jawab untuk ikut nembenahi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Fauzi yang juga Kader Pemuda Mitra kamtibmas Tingkat Nasional Utusan Polda Lampung, dan juga pernah terlibat sebagai pengawas Independen di Polda Lampung dalam Penerimaan Bintara Polri Serta Akpol ini.
Ia berharap, perlu dilakukan ‘penyegaran’ personil di jajaran Direktorat Narkoba (Ditnarkoba) Polda Lampung, serta BNM RI siap menjadi pengawas dalam penegakkan hukum.
“Dan kami akan laporkan pada pimpinan tertinggi Institusi Kepolisian. Tidak lain adalah agar institusi yang baik ini.tidak tercoreng dari ulah oknum yang mencari kesempatan dalam penegakjan hukum,” paparnya.(red)