Foto sinarlampung.com |
Lampung
Utara – “Yogi Saudara kami. Yogi Sekelik kami. Yogi supir bupati. Digebuk
sampai mati,”
Utara – “Yogi Saudara kami. Yogi Sekelik kami. Yogi supir bupati. Digebuk
sampai mati,”
Kutipan
yel-yel ini dilontarkan dalam aksi damai DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI) Kabupaten Lampung Utara bersama Gerakan Masyarakat Peduli Lampung Utara
(GMPLU), Senin, (02/04/2018).
yel-yel ini dilontarkan dalam aksi damai DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI) Kabupaten Lampung Utara bersama Gerakan Masyarakat Peduli Lampung Utara
(GMPLU), Senin, (02/04/2018).
Aksi damai
dimaksud bertujuan untuk mendorong serta wujud dukungan moral yang disampaikan
kepada jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Lampung serta Kepolisian Resort
(Polrest) Lampung Utara guna melakukan pengusutan tuntas atas adanya dugaan
penganiayaan yang merenggut nyawa korban Yogi Andhika.
dimaksud bertujuan untuk mendorong serta wujud dukungan moral yang disampaikan
kepada jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Lampung serta Kepolisian Resort
(Polrest) Lampung Utara guna melakukan pengusutan tuntas atas adanya dugaan
penganiayaan yang merenggut nyawa korban Yogi Andhika.
Sandi
Fernanda, selaku koordinator lapangan aksi, dalam orasinya menyatakan tindakan
yang dilakukan oleh oknum-oknum pelaku dugaan penganiayaan terhadap almarhun
Yogi Andhika membuktikan jika Hak Asasi Manusia (HAM) tidak lagi dikedepankan.
Fernanda, selaku koordinator lapangan aksi, dalam orasinya menyatakan tindakan
yang dilakukan oleh oknum-oknum pelaku dugaan penganiayaan terhadap almarhun
Yogi Andhika membuktikan jika Hak Asasi Manusia (HAM) tidak lagi dikedepankan.
“Tindakan
para oknum sudah melampaui batas-batas perikemanusiaan. Dalam aksi ini, kami
tegaskan Pernyataan Sikap bahwa pemuda-pemudi Lampung Utara akan mengawal
hingga tuntas kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap almarhum Yogi Andhika,”
serunya.
para oknum sudah melampaui batas-batas perikemanusiaan. Dalam aksi ini, kami
tegaskan Pernyataan Sikap bahwa pemuda-pemudi Lampung Utara akan mengawal
hingga tuntas kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap almarhum Yogi Andhika,”
serunya.
Sementara
itu, Ketua DPD KNPI Lampura, M. Alfin, membacakan butir-butir Pernyataan Sikap
Pemuda Lampung Utara, yang menyatakan bahwa Pemuda Lampung Utara akan mengawal
hingga tuntas kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap almarhum Yogi Andhika.
itu, Ketua DPD KNPI Lampura, M. Alfin, membacakan butir-butir Pernyataan Sikap
Pemuda Lampung Utara, yang menyatakan bahwa Pemuda Lampung Utara akan mengawal
hingga tuntas kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap almarhum Yogi Andhika.
“Pemuda
Lampura meminta kepada Polri agar responsif dan progresif dalam mengungkap
kasus tersebut. Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama
memperjuangkan keadilan dan HAM. Menyadarkan seluruh masyarakat Lampung Utara
bahwa kekejaman yang bernuansa komunis telah terjadi di Lampung Utara. Dan kami
Pemuda Lampung Utara menegaskan bahwa peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan
kematian Almarhum Yogi Andhika bukan berita bohong,” tegas Ketua DPD KNPI Kab.
Lampura, M. Alfin.
Lampura meminta kepada Polri agar responsif dan progresif dalam mengungkap
kasus tersebut. Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama
memperjuangkan keadilan dan HAM. Menyadarkan seluruh masyarakat Lampung Utara
bahwa kekejaman yang bernuansa komunis telah terjadi di Lampung Utara. Dan kami
Pemuda Lampung Utara menegaskan bahwa peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan
kematian Almarhum Yogi Andhika bukan berita bohong,” tegas Ketua DPD KNPI Kab.
Lampura, M. Alfin.
Sementara
itu, perwakilan GMPLU, Heri Maulana, menyebutkan bahwa aksi tersebut bertepatan
dengan 12 hari dari laporan pihak keluarga korban diterima Polres Lampung
Utara.
itu, perwakilan GMPLU, Heri Maulana, menyebutkan bahwa aksi tersebut bertepatan
dengan 12 hari dari laporan pihak keluarga korban diterima Polres Lampung
Utara.
“Tapi kenapa
kasus tersebut belum ada titik terangnya. Ada apa ini? Sudah 12 hari laporan
dari pihak keluarga korban belum dapat diungkap, sementara kasus pembunuhan
terhadap anggota DPRD Lampung yang sudah dipotong-potong saja bisa diungkap,”
ujar Heri Maulana dalam orasi aksinya.
kasus tersebut belum ada titik terangnya. Ada apa ini? Sudah 12 hari laporan
dari pihak keluarga korban belum dapat diungkap, sementara kasus pembunuhan
terhadap anggota DPRD Lampung yang sudah dipotong-potong saja bisa diungkap,”
ujar Heri Maulana dalam orasi aksinya.
Senada juga
dikatakan Ali Ikrom peristiwa itu diduga kuat melibatkan oknum pejabat di
Kabupaten setempat. “Karena dalam kasus pembunuhan terhadap Almarhum Yogi
Andhika, sebelum diketahui telah meninggal, sempat dibawa ke rumah jabatan
Bupati Lampung Utara. Rumah ini adalah saksi bisu penderitaan dan kekejian yang
harus diterima saudara kita, Yogi Andhika ,” ujar Ali Ikrom dengan lantang.
dikatakan Ali Ikrom peristiwa itu diduga kuat melibatkan oknum pejabat di
Kabupaten setempat. “Karena dalam kasus pembunuhan terhadap Almarhum Yogi
Andhika, sebelum diketahui telah meninggal, sempat dibawa ke rumah jabatan
Bupati Lampung Utara. Rumah ini adalah saksi bisu penderitaan dan kekejian yang
harus diterima saudara kita, Yogi Andhika ,” ujar Ali Ikrom dengan lantang.
Dalam
pantauan Sinar Lampung di lokasi, Aksi Damai dimaksud bermula di depan Rumah
Jabatan Bupati Lampung Utara yg dilanjutkan dengan melakukan longmarch menuju
Bundaran Tugu Payan Mas Kotabumi. Dalam aksi itu, nampak dipampangkan papan
karangan bunga sebagai wujud belasungkawa Pemuda Lampung Utara terhadap
almarhum Yogi Andhika.
pantauan Sinar Lampung di lokasi, Aksi Damai dimaksud bermula di depan Rumah
Jabatan Bupati Lampung Utara yg dilanjutkan dengan melakukan longmarch menuju
Bundaran Tugu Payan Mas Kotabumi. Dalam aksi itu, nampak dipampangkan papan
karangan bunga sebagai wujud belasungkawa Pemuda Lampung Utara terhadap
almarhum Yogi Andhika.
SINARLAMPUNG