Perayaan Dharma Santi Hari Raya Nyepi, Pemda Lampung Selatan Serukan Persatuan

Lampung Selatan : Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, Supriyanto, menghadiri perayaan Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 tahun 2018, di Balai Banjar Pure Pusek Banjar Sukorahaja, Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Rabu (11/4/2018).

Hadir dalam acara itu, Staf Parisada Hindu Dharma Indonesai (PHDI) Provinsi Lampung Wayan Seruni, Ketua PHDI Lampung Selatan Made Sukintre, Pembimas Hindu Provinsi Lampung Nyoman Sudiarsa, camat beserta Uspika Kecamatan Sidomulyo.

Pada kesempatan itu, Supriyanto menyambut gembira pelaksanaan acara tersebut. Mengingat, di tengah kemajemukan masyarakat Lampung Selatan, umat Hindu mampu menunjukkan kerukunan dan toleransi kehidupan antar umat beragama.

“Sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi, Dharma Santi merupakan moment yang tepat untuk melakukan pembinaan kepada umat manusia, khususnya umat Hindu, karena dapat meningkatkan nilai-nilai keimanan, sekaligus mempererat rasa kekeluargaan dan persaudaraan di antara kita,” ujar Supriyanto menyampaikan amanat Bupati Lamsel Zainudin Hasan.

Pada kesempatan itu, dia juga mengajakkepada seluruh masyarakat, khususnya umat Sedharma yang ada di Kabupaten Lampung Selatan untuk bersama-sama mencurahkantenaga dan pikiran, guna membangun daerah tempat tinggalnya, demi masa depan yang lebih baik.

“Saya mengajak saudara-saudaraku umat Hindu untuk senantiasa menciptakan iklimyang kondusif ditengah-tengah masyarakat. Mari terus kita tumbuhkan harmoni dantoleransi yang menjadi pondasi dari kehidupanbermasyarakat yang baik sesuai denganfalsafah Pancasila,” kata Supriyanto.

Sementara, Wayan Seruni yang menyampaikan sambutan Ketua PHDI Provinsi Lampung mengatakan, pada hakekatnya makna penting dari Dharma Santi adalah silaturahmi, yakni saling memaafkan. Dengan saling memaafkan, lanjutnya, akan terbentuk tali persaudaraan, persahabatan, sebagai wujud toleransi antar sesama umat manusia.

“Minta maaflah jika ada di antara kita berlaku tidak baik kepada sesama atau pimpinan. Jika kita pernah berdusta kepada sesama minta maaflah sekarang juga agar tidak menerima beban dosa seratus kali lipat. Begitu juga jika berdusta kepada pimpinan, segeralah minta maaf agar tidak menerima beban dosa seribu kali lipat,” ungkapnya.

Di akhir, dia juga mengingatkan kepada umat Sedharma, untuk meninggalkan kenangan buruk pada tahun Saka 1939 lalu, dan tidak mengulanginya lagi. “Mari kita doakan Bupati Lampung Selatan dan jajarannya, agar mampu membawa umat menjadi lebih sejahtera, bahagia, dan lebih damai,” pungkasnya. (eko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *