Arinal bersama warga. Foto ist |
Gerakan “Malu Menganggur” yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur pada Agustus 2016 telah menciptakan sejumlah wiraswasta baru di kabupaten itu.
Menurut Ali Mustafa (24), warga Desa Mumbang Jaya, Kabupaten Lampung Timur, Jumat, setelah mengikuti pelatihan budi daya jamur pada 2017 yang merupakan bagian dari program “Malu Menganggur” yang diadakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Timur, dirinya pun mempraktikkan budi daya jamur `janggel` atau budi daya jamur dari bonggol jagung di rumahnya.
“Kami langsung praktikkan dengan membentuk kelompok usaha, nama kelompoknya Maju Jaya Bersama, anggotanya 10 orang, dan usaha yang dibuat budi daya jamur janggel,” katanya.
Dia menyebutkan usaha budi daya jamur janggel itu masih dilakoni sampai sekarang ini bersama teman-temannya itu. Setiap anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Maju Jaya Bersama wajib membudidayakan jamur janggel tersebut.
Produksi jamur janggel kelompoknya pun dipasarkan setiap hari kepada para pedagang sayur mayur di Kecamatan Jabung dengan sistem pemesanan.
Menurut dia, dari budi daya jamur janggel itu telah sedikit menambah penghasilan sehari-hari anggota KUBE Maju Jaya Bersama.
“Lumayan membantu, ada tambahan pendapatan setiap harinya kepada anggota Rp15 ribu sampai dengan Rp20 ribu, walapun tidak banyak, teman-teman senang ada penghasilan tambahan, karena pengerjaannya juga mudah,” ujarnya.
Dia berharap pelatihan berwirausaha oleh Pemkab Lampung Timur sering digelar agar semakin banyak warga yang memiliki keterampilan berwiraswasta, sehingga bisa membuka banyak peluang usaha baru di Lampung Timur.
Sebelumnya, pada Oktober 2016 lalu Pemkab Lampung Timur meluncurkan program “Gerakan Malu Menganggur” yang digagas Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan Wakil Bupati Zaiful Bokhari.
Adapun tujuan Gerakan Malu Menganggr ini adalah mengajak warga untuk terus kreatif mencari terobosan dan inovasi agar mampu menciptakan kerja sendiri dan mandiri, mendorong kemandirian dan meningkatkan produktivitas angkatan kerja di Lampung Timur.
Program itu juga memberi kesempatan bagi warga Lampung Timur yang mempunyai berbagai keterampilan produktif untuk mengajarkan keahliannya kepada warga yang belum mempunyai keterampilan dan mengubah stigma negatif Lampung Timur.
Gerakan Malu Menganggur juga adalah upaya pengentasan pengangguran dengan konsep memberikan pendidikan dan pelatihan vokasional untuk masyarakat pencari kerja.
Melalui Program Gerakan Malu Menganggur, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Lampung Timur contohnya telah melaksanakan program pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kebutuhan industri yang ada di Lampung Timur, memberikan pelatihan keterampilan dalam rangka menciptakan wirausaha yang berbasis sumber daya lokal, memberikan kegiatan permagangan baik di dalam maupun luar negeri, dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah, sehingga mampu menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitarnya.
Dalam rangka penciptaan wirausaha baru, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Timur pun melakukan berbagai pembekalan keterampilan berbasis potensi lokal bagi masyarakat pencari kerja.
Sektor-sektor yang dikembangkan berupa sektor jasa, antara lain pelatihan tata rias, menjahit, servis elektronik, perbengkelan sepeda motor, pertukangan kayu, dan pangkas rambut.
Begitupula pelatihan sektor home industry (industri rumah tangga) berupa anyaman/ukiran/suvenir, pengolahan makanan, batako/paving block, membatik, dan tapis. (ant)