Lampung – Kartini zaman sekarang harus dapat masuk dalam ruang-ruang strategis pembangunan bangsa
Hal ini disampaikan oleh Chusnunia dalam menanggapi makna Kartini Jumat, 20 April 2018.
“Bicara Hari Kartini tentunya sebenarnya berarti tidak istimewa hari ini, memperingati hari Kartini tentu suatu yang istimewa tapi diperingati tidak perlu berlebihan juga,” ucap calon wakil gubernur Lampung ini.
Dengan perubahan zaman dan perkembangan tentu berbeda, sambungnya.
“Dalam arti, misalkan dengan kaitannya akses pendidikan, misalkan hari ini sudah jauh lebih terbuka. Dimana perempuan punya akses yang sama dan punya hak sama, sudah terpenuhi lah (pendidikan, ed) aku rasa, hanya mungkin diaspek lain itu yang masih perlu diperjuangkan,” kata Nunik biasa dia disapa.
Menurutnya, bagaimana perempuan-perempuan bisa berperan. “Dalam konteks yang saya jalani hari ini dalam hal pembangunan, perempuan belum banyak punya ruang yang setara dengan laki-laki dalam hal mengisi pembangunan di Indonesia di bangsa ini, dalam ruang-ruang strategis tentunya. Nah ini yang masih diperjuangkan,” bebernya.
Keikutsertaan perempuan, kata Nunik, dalam politik sudah ada.
“Afirmasi action perempuan dibidang politik sudah ada. Tapi itu masih harus betul-betul, belum maksimal, masih harus dimaksimalkan. Sebenarnya semuanya tergantung dari keniatan, butuh political will dari semua pihak, dari perempuannya sendiri maupun semua pihak,” paparnya.
Dari bidang kesehatan, lanjut Nunik, akses perempuan terhadap layanan kesehatan hari ini tentu sudah bagus tetapi harus maksimal lagi.
“Kematian ibu melahirkan dan balita menjadi ukuran yang jelas masih harus lebih bekerja keras. Tentu kita tidak menyalahkan siapapun tetapi ini menjadi PR, perjuangan Kartini untuk perempuan Indonesia masih menyisakan PR harus diperjuangkan,” tuturnya.
Nunik menerangkan berbagai hak dasar manusia dalam hal ini HAM dan itu juga dimiliki perempuan.
“Dan itu yang harus dimiliki, yang sama untuk perempuan Indonesia. Kita berharap perempuan Indonesia mampu disemua bidang di pengetahuan, semua ruang. Perempuan bisa berkarya disemua tempat dan jangan hanya menjadi yang dibelakang. Termasuk kita berharap perempuan semakin mengisi ruang-ruang strategis di pembangunan Indonesia. Baik pembangunannya secara fisik maupun ruang-ruang pembangunan nonfisiknya,” jelasnya.
Bicara Kartini Lampung, Nunik menuturkan saat ini sudah banyak perempuan yang ikut berperan dalam pembangunan.
“Bersyukur Lampung mulai ada pimpinan-pimpinan daerahnya perempuan. Saya bersyukur bisa mewujudkan adanya pemimpin daerah perempuan di Lampung sebagai kepala daerah. Ada juga Mba Winarti, DPR RI banyak perempuan. Dulu sedikit sekali sekarang sudah mulai banyak,” imbuhnya.
Bupati Lampung Timur nonaktif ini menyampaikan bahwa tinggal bagaimana memaksimalkan dari fungsinya yang harus konkrit dan nyata terhadap pembelaan terhadap perempuan.
“Melanjutkan Kartini, perempuan Indonesia sebagai keluarga memegang peranan penting.Perempuan sebagai keluarga mendidik anak dan bisa menjadi harapan bangsa ini. Itu merupakan luar biasa. Artinya ada dipundak perempuan-perempuan seluruh Lampung. Bagaimana di keluarga menyiapkan generasi penerus,” tandasnya. (rel)