Yansen Mulia |
Lampung Selatan : Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Lampung Selatan menggelar pelatihan penyusunan rencana pengembangan wilayah kawasan (RPWK) di Aula Desa Sumber Sari Kecamatan Sragi, Kamis (26/04/2018).
Kegiatan ini dilakukan di dua desa di dua kecamatan, pertama di Desa Sumber Sari Kecamatan Sragi dan Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo.
Kepala DKP Kabupaten Lampung Selatan Ir. Yansen Mulia ditemui di Masjid Agung Kalianda usai sholat Zuhur menjelaskan, kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan di desa yang masuk kawasan rawan pangan. Dengan harapan, kata Yansen Mulia, desa tersebut mampu mengentaskan rawan pangan sesuai kebutuhan atau skala prioritas.
“Di acara itu, peserta diberi pelatihan membuat perencanaan dalam rangka menentukan kebijakan daerah yang kawasan mandiri pangan sesuai kebutuhan prioritas. Contohnya, membuat beras analog dari bahan-bahan jagung, singkong dibuat seperti butiran-butiran beras. Maksudnya, dengan bahan baku mentah dapat disimpan lebih lama, meningkatan nilai ekonomis, bisa diolah berbagai bentuk makanan,” jelasnya, Kamis 26 April 2018.
“Secara otomatis, akan meningkatkan ekonomi masyarakat, perekonomian desa, masyarakatnya bisa mandiri. sehingga desa itu, bisa menjadi desa mandiri pangan dengan tidak ketergantungan terhadap bencana rawan pangan,” tambahnya.
Berdasarkan data diperoleh media ini, sebanyak 52 desa se-Lampung Selatan masuk dalam wilayah rawan pangan. Oleh sebab itu DKP Lamsel, kata Yansen Mulia, tahun 2018 dilakukan penumbuhan kawasan mandiri pangan (KMP) di dua desa. Akan tetapi, kegiatan tersebut tidak berjalan sendiri namun juga disinergikan dengan kegiatan KRPL (Kawasan Ruma Pangan Lestari), penganekaragaman pangan, serta demplot budidaya tanaman yang menjaga mutu dan keamanan pangan.
“Harapan saya, gunakan kesepatan yang baik ini untuk saling berbagi informasi dan mencari solusi pemecahan dilapangan. Saya menaruh harapan besar agar pelatihan ini dapat menyajikan wilayah kawasan yang baik,” pungkasnya.(eko)