Warga Mesuji Inginkan Pemda Bangun SMPN

Foto ist

Masyarakat Desa Sri Tanjung, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji mengharapkan pemerintah setempat dapat mendirikan bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di wilayah tersebut.

Pasalnya, sebelum terbentuknya Kabupaten Mesuji di wilayah tersebut memang belum ada bangunan SMP Negeri, hanya ada satu bangunan sekolah SMP dan SMA swasta milik sebuah yayasan yang tentu saja harus menggunakan biaya cukup besar bila masyarakat ingin menyekolahkan anaknya disana.
Sementara menurut penuturan Kepala Desa Sri Tanjung, Mat Kalu, sebagian besar masyarakatnya yang hanya mengandalkan penghasilan sebagai buruh tani dan bekerja serabutan merasa tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta mengingat biayanya yang tidak murah.
Mengingat saat ini banyak anak-anak di desa tersebut tamat pendidikan di bangku Sekolah Dasar (SD), dan mereka merasa kesulitan untuk melanjutkan kejenjang berikutnya. Sebab, belum adanya bangunan SMP Negeri diwilayah itu, membuat anak-anak yang baru lulus SD ini malas untuk melanjutkan ke tingkat SMP Negeri  karena letak sekolahnya yang cukup jauh berjarak sekitar 10 kilometer yakni berada di Desa Bujung Buring, Kecamatan Tanjung Raya.
“Kasian anak-anak ini akhirnya banyak yang berhenti sekolah hanya tamat SD saja. Selain keterbatasan ekonomi, kurangnya pemahaman orang tuanya akan pentingnya pendidikan bagi anak, mereka juga berasalan jarak sekolah yang cukup jauh, ditambah lagi kondisi akses jalan yang sulit dilalui saat musim hujan inilah yang membuat minat untuk bersekolah sangat rendah,” tuturnya, Jumat (18/05).
Tak kuasa melihat nasib generasi penerus bangsa yang ada didesanya itu, Mat Kalu bersama aparatur serta masyarakatnya sepakat untuk menghibahkan lahan milik desa setempat, seluas 5000 m² atau ukuran 50×100, kepada Pemkab Mesuji melalui pihak Kecamatan untuk pembangunan fasilitas pendidikan Gedung SMP Negeri.
“Alhamdulillah proses hibah lahannya sudah selesai, kita hanya tinggal menunggu kebijakan pemerintah saja kapan akan dibangun. Harapannya bisa segera di realisasikan, mengingat pentingnya fasilitas pendidikan khususnya, bagi anak yang ada di desa tua seperti ini agar pola pikirnya lebih maju dan tak tertinggal dengan yang lainnya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *