Sisi Lain Konser Musik Via Vallen Bersama Arinal-Nunik di Lampung

Suasana kampanye Arinal-Nunik Dimeriahkan Via Vallen

BANDAR LAMPUNG- Lautan massa memadati lapangan siang itu. Tak peduli panas matahari, mereka bernyanyi dan berjoget bersama. Lagu demi lagu seakan menyihir suasana gembira. Anak-anak muda yang datang berduyun-duyun dari berbagai desa pelosok Lampung. Ingin bertemu langsung dan bernyanyi bersama Via Vallen.

Mengikuti hentakan dangdut pantura (pantai utara) yang belakangan ini lagi hit,– dari pelosok desa sampai ke gedung pertunjukan di kota-kota.
Tampilan Via Vallen selalu menarik. Wajahnya yang imut cantik dengan rambut panjang sebahu dibiarkan lepas,– manggung dengan atasan baju hijau-putih dan celana panjangnya, menyanyi bak malaikat turun dari langit.

“Dandanan Via sederhana,  gak kayak penyanyi dangdut yang  dandanannya heboh. Gayanya santai dan lebih modern. Sebenarnya aku gak suka dangdut. Tapi Via lain. Dia bikin musik dan lagu dangdutnya jadi enak,” demikian Anisah, wartawan yang selalu meliput Via Vallen. 
Di bawah langit cerah di Natar, Lampung Selatan, lagu demi lagu, Via menggoyang penonton. Sesekali petugas pemadam kebakaran mengguyur air ke massa penonton, menyejukkan, disambut gembira.

Via Vallen menjadikan musik dangdut dicintai kembali. Dengan wajah dan suaranya yang melo memberikan cita rasa yang khas. Kebanyak lirik lagunya menceritakan kepedihan cinta dan kehidupan. Tapi dinyanyikan dengan beat rap dangdut yang gembira. Kerennya, setiap lagu menggunakan bahasa Jawa Kromo Pantura. Bahasa Indonesia sesekali terselip secara unik.
Beberapa lagu sudah dinyanyikan seperti, ‘Sayang, ‘Pikir Keri’, ‘Selingkuh’, ‘Bojoku Galak’,  ‘Secawan Madu’, ‘Lali Rasane Tresno’, ‘Juragan Empang’ dan ‘Ditinggal Rabi’.

“Semua itu dibawakan apik. Jogetnya sopan dan staycool.  Kadang santai dan kadang kayak rapper. Enak didengar dan mudah di ingat. Anak TK (taman kanak-kanak-red) aja hafal lagu Via Vallen. Via bisa mengemas lagunya dengan apik. Kombinasi itu sangat mengena di hati penonton. Dangdut jadi gak kampungan lagi,” ungkapnya.
Via Vallen sengaja beberapa kali datang mengunjungi masyarakat Lampung sampai di daerah daerah. Ia sudah tampil menyanyi dan berjoget bersama rakyat penggemarnya di Natar, Kabupaten Lampung Selatan,  Kota Metro, dan Unit 2 daerah Transmigrasi, Kabupaten Tulang Bawah Barat. Bahkan Via Vallen sampai pentas ke Liwa, Kabupaten Lampung Barat.  Via masih akan datang lagi ke beberapa daerah pelosok Lampung.

Setiap pertunjukkannya, rakyat memadati lapangan. Dibandingkan dengan banyak artis lain, rakyat Lampung lebih mencintai Via Vallen. Bahkan Vyanisty (sebutan untuk penggemar Via) yang hadir, bukan hanya berasal dari Lampung. Vyanisty tetapi juga datang dari jauh. Mereka datang dari luar kota, seperti Tangerang, Cirebon, Tegal, Bandung dan kota-kota lainnya. Kehadiran Via di lampung tentu bukan hanya untuk menghibur masyarakat Lampung, tetapi juga mampu menginspirasi para pemuda di Lampung.
“Via Vallen telah menjadi salah satu pemuda Indonesia yang membesarkan nama kembali musik dangdut Indonesia. Ia menginspirasikan jutaan pemuda dan pemudi desa, menjadi contoh yang baik bahwa musik dangdut punya kekuatan tersendiri,” demikian Shony, pemuda pecinta musik Via Vallen.

Kepada SHNet dilaporkan,–Via Vallen menjadi pelajaran, bahwa keberhasilannya saat ini adalah hasil dari kerja kerasnya selama ini. Via Vallen telah melewati panggung-panggung acara hajatan di kampung-kampung, sebelum namanya dikenal sebagai penyanyi dangdut nasional. Hingga pada tahun 2017 mendapat penghargaan sebagai  penyanyi dangdut paling ngetop 2017 dalam ajang SCTV Music Awards 2017. Kemudian meraih penghargaan Indonesian Choice Awards, April 2018 dipanggung paling bergengsi dalam Live Show INet TV. Saat itu, Via Vallen membuat ribuan penonton kalangan kelas menengah-atas memberikan standing applause dan ikut berjoget dengan lepas gembira mengikuti Via Vallen menyanyikan ‘Sayang’.

*Coblos Nomor Telu*

Nah kini,–lewat alunan dangdut menembus sanubari,– Via Vallen menyampaikan pesan pada rakyat Lampung. Penyanyi kelahiran Surabaya Jawa Timur, 1 Oktober 1991 mengajak seluruh masyarakat Lampung agar terlibat dalam pemilihan gubernur Lampung 2018 ini. Sesekali dalam pentasnya ia mengingatkan agar rakyat Lampung tidak salah pilih agar masa depan menjadi lebih sejahterah.
“Masyarakat Lampung harus lebih sejahtera. Anak muda harus bangkit berkreasi membangun masa depan,” pesan Via Vallen setiap kali tampil diberbagai panggung di pelosok-pelosok Lampung.
Tidak hanya itu. Di atas panggung Via Vallen bahkan memperagakan cara mencoblos kertas pemilih raksasa dihadapan ribuan penonton.

Keren banget! Kini panggung-panggung politik digoyang suara lembut. Diisi pendidikan politik yang sehat. Tentang figur calon gubernur yang bisa dipercaya dengan rekam jejak yang terbaik.
“Ojo lali yooo…, Coblos nomor Pirooo…? Coblos nomor telu, sing ayu dhewe! (Jangan lupa yaaa, Coblos nomor berapaaa? Coblos Nomor tiga, yang cantik sendiri-red),” tegas Via Vallen diikuti menusukkan bambu panjang ke alat peraga raksasa bergambar pasangan Arinal-Chusnunia (Nunik),– disambut sorak sorai massa penonton.
Sepertinya pilihan Via Vallen pada pasangan calon gubernur Lampung, Arinal-Nunik, cocok dengan harapan-harapannya pada rakyat Lampung. Salah satu program prioritas yang diandalkan adalah untuk angkatan muda Lampung,–khususnya di desa-desa yaitu mendorong kebangkitan krativitas budaya dalam dunia hiburan, wirausaha, dan pendidikan. Via Vallen tentu berharap pemuda-pemudi Lampung lebih maju, dan masyarakat lampung lebih berjaya dan sejahtera.

Dalam pentas di Kabupaten Tulang Bawang Barat, pasangan Arinal-Nunik bersama Via Vallen menyampaikan pada ribuan massa penonton Menyampaikan kepada masyarakat pentingnya kebangkitan anak muda disemua lini agar lebih produktif, memiliki keterampilan,  sehingga tidak ada lagi yang menganggur.
 “Kami punya banyak program untuk masyarakat Lampung, dari yang muda sampai yang tua. Kita akan memberikan pelatihan kepada anak muda.  Kita latih supaya produktif. Supaya punya keterampilan, dilatih supaya jadi montir,  dilatih jadi administrator bahkan dilatih menyanyi dan main musik. Mau dapat kerjaan gak? Saya dan pak Arinal akan mempermudah investasi Sehingga tercipta lapangan kerja.

Semua harus bisa menyanyi seperti Via Vallen,” ujar Nunik disambut sorak sorai massa yang sebagian besar pemuda desa. 
Selain itu Arinal-Nunik juga berencana akan mengembangkan kemampuan musik pada anak muda dengan menyediakan alat-alat musik disetiap desa.
“Kita bina anak-anak berlatih musik kemudian kita bikinkan festival band dari tingkat kecamatan, kabupaten sampai provinsi,” tegas Bupati Lampung Timur yang sedang cuti itu disambut ajakan tepuk tangan oleh Via Vallen.

Dalam setiap panggung Via Vallen,  pasangan calon gubernur nomor tiga Arinal dan Nunik selalu tampil bernyanyi dan berjoget bersama ribuan massa. Bertiga mereka selalu mendatangi menyalami massa rakyat dan berselfie ria bersama rakyat. Menjadikan Pilkada Lampung lebih ceria terpampang di berbagai media sosial.
Nunik dan Via Vallen adalah figur publik hari ini. Sosok perempuan yang bisa jadi role model.  Mereka bekerja tanpa kenal lelah,  saatnya memberikan peluang kepada perempuan untuk bisa bermanfaat membangun peradaban bangsa ini lebih baik. Via Vallen masih akan tiga kali lagi datang mengunjungi rakyat di pelosok Lampung sampai akhir Juni 2018. (Fitria Wulandari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *