dr.Zam Zahariah Edukasi Nyeri Jepitan Saraf pada Warga Lampung

Bandarlampung – dr.Zam Zahariah berikan edukasi nyeri jepitan saraf di salah satu televisi di Lampung, Jum’at (15/11).

dr. Zam Zanariah,Sp.S.M.Kes membahas tentang nyeri kejepit, bisakah sembuh?.

“Hernia Nucleus Pulposus (HNP) atau biasa dikenal masyarakat sebagai saraf terjepit, suatu gangguan akibat menonjolnya lapisan atau bantalan tulang belakang (nucleus pulposus) dari ruang antar ruas tulang belakang (discus intervertebralis). Tonjolan tersebut dapat menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang dan saraf tepi (yaitu, saraf yang berasal dari saraf tulang belakang),” jelas dr.Zam.

Ia mengatakan, saat punggung, leher, atau kaki terasa sangat nyeri secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas, kemungkinan saraf kejepit adalah biang keroknya. Saraf dikatakan terjepit saat jaringan di sekitarnya seperti tulang, otot, dan tendon, menekan terlalu kencang.Tekanan tersebut lalu membuat fungsi saraf terganggu.

“Selanjutnya, akan muncul rasa kesemutan, nyeri, kebas, hingga melemahnya tubuh sebagai akibat dari kondisi ini,” tambahnya.

Kemudian ada beberapa kondisi yang bisa menimbulkan gejala saraf kejepit, antara lain: Cedera, Rheumatoid arthritis, Posisi tubuh yang salah namun terjadi secara berulang, contohnya adalah salah posisi duduk saat bekerja, monoto dan Obesitas.

Lalu dr.zam mengatakan tekanan berlebih pada saraf diberikan oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang dan otot. Pembengkakan sumsum tulang belakang juga bisa menyebabkan saraf terjepit, karena saluran yang ada di tulang menjadi menyempit.

Saat saraf terjepit, fungsinya tidak dapat berjalan dengan normal. Namun umumnya, kondisi ini dapat membaik dalam waktu singkat.

“Pada kasus tertentu, tekanan pada saraf bisa berlangsung lama (kronis), hingga menyebabkan kerusakan saraf permanen. Nyeri saraf kejepit merupakan penyakit yang awet abadi,” ujarnya.

dr.Zam menerangkan bahwa nyeri saraf kejepit tidak diperbolehkan untuk dipijat dengan tekanan yang berlebihan tetapi lebih dianjurkan untuk berenang atau pun relaksasi dan operasi saraf kejepit bukan berarti sarafnya yang dipotong namun mengangkat sesuatu hal atau penyakit yang memberikan tekanan pada saraf.

“Misalnya saraf terjepit dikarenakan tumor maka dilakukan operasi yang diangkat tumornya yang menekan saraf bukan sarafnya dipotong,” ucap dr.Zam.

HNP dapat dicegah terutama melalui aktivitas fisik dan pola hidup. Hal-hal berikut ini dapat mengurangi risiko terjadinya HNP.

“Melakukan olahraga otot perut atau olahraga yang menguatkan daerah tulang belakang seperti berenang, sepeda statis, atau jalan santai,” tutup dr.Zam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *