Bandar Lampung- Kelompok Studi Kader (Klasika) ikut serta menggelar aksi kamisan di Tugu Adipura Bandarlampung, Kamis (07/03).
Aksi ini buntut penangkapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap aktivis HAM, Robertus Robet kemarin malam.
Penangkapan terhadap Robertus Robet telah mengundang aksi protes di berbagai daerah, karena dinilai telah membungkam kebebasan berpendapat dan berekspresi. Klasika sebagai organisasi yang pro-demokrasi ikut serta melakukan protes karena telah mengkhianati agenda reformasi.
Lewat orasi yang disampaikan pendiri Klasika, Chepry Chaeruman Hutabarat, peristiwa ini begitu memilukan karena telah merenggut keyakinan berbagai pihak bahwa kebebasan adalah nilai yang harus dijaga.
“Peristiwa penangkapan terhadap Robertus Robet, merupakan penangkapan terhadap diri kita semua, kelompok-kelompok yang mengaku pro-demokrasi,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengkritik keras kepada organisasi pro-demokrasi yang tidak tergerak atas terjadinya peristiwa ini. Serta seluruh organisasi kepemudaan (OKP) yang tidak menginstruksikan seluruh kadernya untuk menyuarakan dan turun aksi pada hari ini.
Aksi ini dilakukan setelah sebelumnya, Dosen Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet ditangkap karena dituduh telah menghina institusi TNI saat berorasi di aksi kamisan depan istana negara. Atas tuduhan tersebut Robertus Robet digelandang ke Mabes Polri.