Lampung Timur – DPRD Kabupaten Lampung Timur akan membawa dugaan penyelewengan anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) ke ranah komisi.
Indikasi titipan anggaran kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 24 kecamatan se-Lampung Timur dengan modus biaya aplikasi internet, yang mencapai ratusan juta.
Ketua Komisi IV DPRD Lampung Timur, Nani Hermin, berjanji akan menanyakan langsung kepada BPKAD Red selaku terduga atas gelontoran anggaran tambahan biaya internet ratusan juta perbulan.
“Saya belum mengetahui data pastinya perihal anggaran itu, tetapi akan meminta klarifikasi dengan BPKAD secara langsung perihal itu, kebetulan siang ini kita ada pembahasan dengan BPKAD, jadi saat ini saya belum bisa banyak memberikan keterangan,” ujar Nani Hermin, Rabu siang, (24/07/19), di ruang Fraksi PKS DPRD Lampung Timur.
Politisi PKS inipun menyesalkan, jika kabar ada anggaran ratusan juta yang dilaksanakan pihak ketiga, namun diduga tanpa melalui proses sesuai peraturan perundang-undangan dan Perpres.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Lampung Timur, Teguh Suyatman menilai ada indikasi kecurangan dengan adanya gelontoran anggaran tersebut.
Sebab kata Teguh, Kabupaten Lampung Timur telah lama ada anggaran untuk biaya internet dengan jumlah yang tidak sedikit.
Karenanya, Komisi III sebagai mitra kerja Dinas Kominfo Lampung Timur dalam waktu dekat akan menggelar Hearing (rapat dengar pendapat) komisi bersama dinas terkait, ihwal anggaran biaya internet yang ada di kabupaten itu.
“Itu yang kita tau ada anggaran untuk biaya internet pada Dinas Kominfo. Kok sekarang tiba-tiba ada anggaran lain dengan peruntukan biaya yang sama (internet), karena itu kita akan lakukan hering dengan Kominfo,” kata dia.
Pada bagian lain, Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (Macab LMP) Kabupaten Lampung Timur, Amir Faisol, menduga anggaran biaya internet tersebut ada mark-up (dibesarkan).
“Kami menduga ada indikasi kuat terjadinya mark-up atas anggaran itu, karena saat ini dapat dilihat manfaatnya, sejak adanya anggaran tambahan yang diduga titipan itu tidak ada kelebihanya, sekarang ini justru kantor sering mengeluh, internet tidak banyak berfungsi,” tegas Amir Faisol. (FR)