MESUJI — Harga cabai di kabupaten Mesuji melambung dan terbang tinggi. Kondisi ini membuat ibu rumah tangga menjerit akibat mahalnya komoditas tersebut.
Hal yang sama juga dirasakan penjual pecel khususnya yang ada di kawasan pasar desa dekat komplek perkantoran Pemkab Mesuji desa Wiralaga Mulya, Mesuji.
Menurut Mbah Kaminem (53) pedagang pecel yang sudah berdagang selama setahun lebih meengaku kaget saat dia membeli cabe kecil 1 kg dengan harga Rp 80 ribu, dan harga semahal itu baru dia temukan sekarang.
Sebab selama dia berjualan pecel setahun lebih belum pernah belanja cabai kecil semahal itu.
“Ya baru sekali ini saya beli cabai kecil sampai Rp 80 ribu sebelumnya paling mahal 40 ribu. Karena mahal akhirnya saya tidak jadi beli satu kilo hanya membeli seperempat saja Rp 20 ribu,” jelas Kaminem, Kamis (04/07/2019).
Sementara itu menurut Suyanto salah satu pedagang cabe dari pasar tradisional desa Brabasan, Tanjung Raya mengaku menjual cabai seharga Rp 75 ribu, meskipun penjual lainnya menjual harga Rp 80 ribu.
“Kemarin harga cabai hanya Rp 60 ribu dan hari ini harga cabe naik menjadi Rp 80 ribu dan penyebabnya mungkin karena barangnya langka,” terangnya.
Suyanto menambahkan, penjualannya hari ini tidak banyak karena para pembeli kaget dengan perubahan harga yang terjadi hari ini.
“Yang beli tidak banyak tidak seperti biasanya mungkin karena kaget dengan harga cabai hari ini yang mencapai Rp 80 ribu,” tukasnya (Di)