BANDAR LAMPUNG, – Kelompok Studi Kader (Klasika) menggelar launching dan diskusi buku Gusdur dan Catatan Yang Hilang Makna, Kamis (2/5/2019) malam. Diskusi tersebut menghadirkan langsung Inaya Wahid, putri bungsu Presiden RI ke empat.
Dalam kesempatan tersebut Inaya menyampaikan bahwa ada yang hilang dalam kehidupan masyarakat sekarang. Masyarakat kini lebih mudah terprovokasi, bahkan tak jarang terjadi konflik dalam kehidupan masyarakat. Hal itu disebabkan karena tidak terjadinya dialog.
“Untuk terciptanya dialog kita harus mau duduk dan berbicara bersama dalam membahas suatu salah,” ujar Putri KH Abdurrahman Wahid itu saat membahas buku Gusdur dan Catatan Yang Hilang Makna di woodstairs cafe, melalui siaran pers.
Selain itu Penanggungjawab Program Klasika Een Riansah mengatakan buku perdana Klasika itu bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya dialog. Ia berharap ke depan tak ada lagi generasi yang amat mudah terprovokasi. Dan harus bisa mendengar dan menerima pendapat dari yang lain.
“Semoga dengan hadirnya buku ini bisa mengembalikan makna yang hilang, yakni dialog,” kata alumni UIN Raden Intan itu.
Selain Inaya Wahid Klasika juga menghadirkan Sastrawan Lampung Iswadi Pratama sebagai pembicara. Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh pemuda, agama, aktivis, ormas, dan pegiat seni. Diskusi tersebut juga dimoderatori oleh Praktisi Hukum Muhammad Yunus.(*)