Bandarlampung – Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Lampung berkerja sama dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Lampung menggelar seminar di Novotel, Sabtu (13/04/2019).
Ketua Forhati Lampung, dr.Zam memyampaikan tujuan acara ini untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa mereka mempunyai kewajiban untuk mengawal hak pilihnya dalam Pemilu dengan cara berpartisipasi dalam pengawasan tahapan penyelenggaraan Pemilu dan juga terhadap lembaga-lembaga terkait pemantauan pemilu agar mereka ikut mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu bukan hanya pada hari pemungutan suara saja.
“Menjadikan masyarakat peduli dan mampu berpikir kritis akan perkembangan demokrasi bangsa ini, dan untuk mensosialisasikan pemilu yang demokratis baik dari prosesnya maupun hasilnya,” ucapnya.
Sejak pemilu era reformasi, keterwakilan perempuan masih jauh dari 30 persen. Pada 1999 keterpilihan perempuan hanya 8,80 persen kemudian pada 2004 naik menjadi 11,82 persen. Keterwakilan perempuan di parlemen tingkat pusat mencapai rekor tertingginya pada 2009 dengan angka 17,86 persen namun pada 2014 kembali turun menjadi 17,32 persen.
Ia menegaskan, angka keterwakilan perempuan tersebut harus didorong untuk terus naik. Sebab, dengan keberadaan perempuan dalam politik diharapkan mampu menghasilkan kebijakan dalam perspektif perempuan.
Dalam mendukung hal tersebut, dr.Zam mengungkapkan, perempuan juga mesti meningkatkan kapasitasnya. Melalui organisasi keperempuanan, menurutnya perempuan dapat melatih mengembangkan kapasitas dalam kepemimpinan. Dengan begitu, dunia politik akan diisi oleh perempuan yang memiliki karakter dan kualitas kepemimpinan bagus dan berintegritas.
“Menyukseskan pemilu tidak hanya hadir di TPS dan mencoblos, namun juga memastikan bahwa hak pilih kita tetap terjaga dan tidak terlanggar. Hak politik kita tidak boleh dihilangkan oleh siapapun kecuali melalui proses yang sesuai konstitusi. Sehingga pemilu kita dapat berintegritas dan terlegitimasi,” tutup dr.Zam.
Komisioner Bawaslu Lampung, Iskardo P. Panggar berharap acara ini memberikan implikasi ke masyarakat sehingga pemilu berjalan dengan jujur dan adil.