Mesuji- Semua sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kabupaten Mesuji l sudah menerapkan Full day school (FDS).
Sedangkan untuk sekolah dasar (SD) baru satu sekolah dalam setiap kecamatan yang menerapkan FDS atau lima hari sekolah.
“Kecuali di kecamatan Mesuji Timur dan Kecamatan Simpang Pematang masing-masing ada dua sekolah SD yang sudah menerapkan FDS,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji, Syamsudin, Selasa (21/08/2018).
Syamsudin mengatakan Full day school harus memenuhi dua aspek pendidikan bagi siswa. Adapun dua aspek pendidikan itu ialah pendidikan karakter dan pengetahuan umum. Pada jenjang SD, siswa mendapatkan pendidikan karakter sebanyak 80 persen dan pengetahuan umum sebanyak 20 persen dan untuk SD baru kelas tinggi yang FDS yaitu dari kelas IV- kelas VI.
“Sementara itu, pada jenjang sekolah menengah pertama, pendidikan karakter bagi siswa terpenuhi sebanyak 60 persen dan pengetahuan umum sebanyak 40 persen,” terangnya.
Namun, Full day school ini kata dia, bukan berarti para siswa belajar selama sehari penuh di sekolah. Program ini memastikan siswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, misalnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Dia juga menegaskan, lingkungan sekolah harus memiliki suasana yang menyenangkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran formal sampai dengan setengah hari, selanjutnya dapat diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler.
“Usai belajar setengah hari, hendaknya para peserta didik (siswa) tidak langsung pulang ke rumah, tetapi dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan dan membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka,” katanya.
Dengan demikian, kata Syamsudin , para siswa dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kegiatan kontraproduktif, seperti halnya dikabupaten Mesuji biasanya usai sekolah para siawa membantu orang tuanya bekerja padahal di usia mereka seharusnya para siswa harus lebih banyak belajar.
“Dengan sekolah Full day para siswa dapat lebih banyak belajar dan mengembangkan potensi serta terhindar dari kegiatan kontraproduktif, yang jelas dalam waktu dekat ini akan kita evaluasi semua sekolah dan kita ingin melihat langsung capaian ataupun kendala yang dihadapi disetiap sekolah selama FDS ini sudah dilaksanakan,” tuturnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan Suryaandalas.com dan data yang ada setidaknya di Kabupaten Mesuji sekolah SMP sudah 100 persen yang menerapkan FDS yaitu sebanyak 35 SMP negeri. Sisanya ada 13 sekolah SMP swasta yang belum menerapkan FDS.
Kepala sekolah SMP N 1 Simpang Pematang Khomsiati berujar, pihaknya adalah SMP pertama di Kabupaten Mesuji yang menerapkan FDS yaitu sejak tahun 2017 lalu baru sekolah SMPN lainnya mengikuti yaitu sejak tahun ajaran 2018.
Khomsiati menambahkan FDS di Kabupaten Mesuji bisa berjalan dan sampai sekarang khususnya di sekolahnya tidak ada kendala.
“Kalau sekarang tidak ada kendala dan para siswa saya lihat enjoi dan suka dengan FDS dan kegiatan belajar mengajar berjalan normal tidak ada masalah dengan Full day school yang diterapkan pemerintah,” tutupnya.(Misdi)
Keterangan foto
1. Siswa SMPN 1 Simpang Pematang menyalami guru.
2. Kepsek dan guru SMPN1 Simpang Pematang berfoto bersama Kadisdikbud