Foto ist |
Lampung Tengah -Sebayak 55 anak mengikuti kegiatan sunatan masal yang dilaksanakan oleh Manajemen Great Giant Foods (GGF), Terbanggibesar, Lampung Tengah.
Kegiatan ini dalam rangkan perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, Rabu 30 Agustus 2018. Selain anak-anak pekerja, juga bagi masyarakat umum di sekitar perusahaan.
Mereka yang ikut sunatan massal diantaranya dari kampung Terbanggibesar, Kayupalis, Bandarsakti, Bandaragung dan Gunungbatin dengan prioritas diperuntukan bagi keluarga tidak mampu.
Sn. Manager Sustainability GGF Ir. Arief Fatulloh didampingi Kabag Healty dan K3 dr. Kemas Abdul Hamid, Ketua SPSI PUK GGF Sulaeman dan Ketua Panitia HUT RI Suyono menyatakan sunatan masal merupakan kegiatan CSR GGF yang menjadi agenda tahunan perusahaan sebagai wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar.
“Selain memberikan pelayanan sunatan masal gratis, perusahaan juga memberikan bingkisan berupa sarung, baju koko, dan kopiah kepada anak yang dikhitan. Pelaksanaan kegiatan berlangsung di Kilinik Kesehatan GGF dengan lima orang tenaga medis dari Klinik setempat,” kata Arief Fatulloh.
Arief Fatulloh, mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah menjalin hubungan baik. “Hari ini manajemen GGF berbagi kebaikan kepada masyarakat dengan menggelar sunatan masal, semoga agenda tahunan ini bisa dilaksanakan secara rutin dan selebihnya perusahaan bisa memberikan kemanfaatan yang lebih besar lagi kepada masyarakat.
Disisi lain, menurut Arief, bahwa perusahaan juga mengharap doa dari masyarakat semoga bisnis perusahaan maju dan bisa membawa manfaat bagi lingkungan. ”Ada nilai positif yang diberikan kepada masyarakat dan mudah mudahan kegiatan semacam ini tetap berlanjut dan membatu saudara-saudara kita yang kurang mampu,” ungkap Arief.
Sementara dari sisi medis, dr. Kemas Abdul Hamid menyarakan kepada peserta agar menjaga kebersihan setelah dikhitan, jangan lupa kontrol, dan minum obat. “Beberapa hari ini baiknya istirahat dirumah hingga mengering lukanya dan jangan lupa makan-makanan yang bergizi. Mitos selama ini dilarang makan telur, ikan, padahal ini sangat membantu proses percepatan penyembuhan,” papar Kemas.
Imam, salah satu warga Kayu Palis yang mendaftarkan putranya ikut sunatan masal ini disela-sela antrian menyampaikan ucapan terimakasih karena informasi adanya sunatan masal gratis ini sampai ke kampung. “Senang, anaknya juga mau dan gratis. Anak-anak juga senang karena dapat hadiah sarung, baju dan kopiah. Dari kampung kami ada sekitar 11 anak ikut daftar,” ungkap Imam.