BKKBN bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI kembali melakukan sosialisasi pembangunan keluarga di Lampung, kali ini di Desa Hanura, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran, baru-baru ini
Hadir dalam acara Kepala BKKBN Provinsi Lampung Uliantina Meiti yang diwakili oleh Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK), Anggit Wardoyo, Komisi IX DPR RI yang diwakili oleh Staf Ahli Komisi DPR RI Irza Dewi Sartika, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (PPKB) Kabupaten Pesawaran Maisuri.
Kegiatan tersebut juga diikuti ratusan peserta baik remaja maupun dewasa, pengelola atau kader remaja, organisasi masyarakat, penyuluh KB dan warga setempat.
Kepala Dinas PPKB Kabupaten Pesawaran Maisuri dalam acara sosialisasi tersebut mengajak para remaja untuk menjadi remaja berkualitas yang sesuai dengan tagline Generasi Berencana (Genre).
“Sebagai remaja yang nantinya pasti berkeluarga gunakanlah waktu remaja dengan sebaiknya. Milikilah rencana seperti pendidikan dan pekerjaan. Jangan berpacaran dulu, nanti sekolah atau kuliahnya tidak selesai gara-gara dampak negatif pacaran,” ajak Maisuri.
Dia mengajak para remaja untuk menghindari pergaulan bebas dan obat-obatan terlarang. “Remaja harus punya perencanaan dari sekarang untuk memiliki keluarga sehat dan bahagia. Karena para remaja nantinya juga bakal berkeluarga. Remaja harus siap itu. Dengan usia menikah yang mapan, minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki,” kata dia.
Hal yang sama disampaikan Staf Ahli Komisi DPR RI Irza Dewi Sartika. Menurutnya, menghadapi zaman millenial jangan sampai para remaja salah dalam menggunakan kemajuan teknologi, seperti gadget misalnya. Yang saat ini yang saat ini menjadi alat yang canggih dalam menangkap semua informasi.
“Kita harus bisa menempatkan mana yang bermanfaat dan mana yang berdampak buruk. Anak-anak harus bisa mengarahkan kepada kegiatan-kegiatan positif seperti kegiatan kesenian contohnya,” kata dia.
Dia juga meminta kepada remaja yang hadir dalam sosialisasi untuk dapat mengasah dan meningkatkan kreativitas serta kompetensi yang dimiliki pada usia produktif seperti saat ini. “Semua kemampuan dan skill harus semakin di tingkatkan, hingga nantinya dapat dipakai ketika sudah masuk usia kerja,” kata dia.