Foto ist |
BANDAR LAMPUNG – Belum adanya media sarana informasi untuk petani klaster binaan dalam memiliki pengetahuan produksi, pemasaran dan manajemen yang baik maupun memperluas pendistribusian hasil tani hortikultura, merupakan permasalahan petani itu sendiri saat ini.
“Misalnya, hasil tani bawang merah di Lampung Tengah, yang belum mendapatkan inovasi penganan dan ide kreatif dalam pengelolaan hasil tani tersebut. Sehingga, mereka terkendala dalam pemasaran hasil tani,” kata Edwin Sutardipraja, S.E., MBA, dari Dj Corp, saat memberikan materi di Balai Diklat Kotagajah, Lampung Tengah, Kamis (24/9/2019) lalu.
Permasalahan lain, lanjut Edwin, petani hanya mengandalkan penjualan bawang merah maupun hasil holtikultura secara langsung kepada pengepul saja. Selain itu, mereka tidak ada media promosi yang digunakan memperluas pangsa pasar. “Kemudian, petani setempat juga kurang memperkenalkan bahwa Kotagajah dan Seputihraman sebagai salah satu daerah penghasil bawang merah,” kata dia.
Kemudian, lanjut Edwin, tidak adanya suatu kelompok atau organisasi secara khusus membantu petani dalam menghadapai masalah sektor pertanian, juga merupakan salah satu kendala, khususnya bagaimana mengatur penjualan dan pemasaran bawang merah. “Masalah lainnya, tidak adanya inovasi yang dilakukan dalam memperbaharui hasil panen bawang merah maupun produk tani holtikultura,” kata Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya itu.
Sehingga, lanjut Edwin, pihaknya merasa terpanggil untuk memberikan pengetahuan cara-cara pemasaran online serta mengajari aplikasi apa saja yang bisa digunakan. Tujuannya, untuk membangun sistem pemasaran dan manajemen pemasaran hasil bawang merah tersebut serta hasil tani hortikultura lainnya.
Salah satu caranya, membentuk kelompok binaan yang memberikan bantuan dalam menggunakan sistem pemasaran dan manajemen. Yaitu, dengan memberikan pelatihan secara khusus mengenai pemasaran online dan akses informasi pasar berbasis android yang baik, khususnya untuk petani bawang merah. “Kami hanya memberikan pelatihan bagaimana mengelolaan pemasaran online berbasis android dan mengakses informasi pasar berbasis android pula,” kata dosen Jurusan Manajemen di kampus biru itu.
Pelatihan inovasi pemasaran online itu digelar oleh Masyarakat Mandiri bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung dan Dompet Dhuafa.
Manager Program Masyarakat Mandiri Kuswolo Darmo S.P., menjelaskan tujuan kegiatan itu adalah membangun system pemasaran dan manajemen untuk hasil bawang merah dan hasil pertanian hortukultura. “Termasuk dari hasil inovasi pengelolaan bawang merah,” kata dia.
Output yang ingin dicapai, kata Kuswolo agar petani memiliki pengetahuan dan kemampuan menggunakan akses penjualan online dan akses informasi pasar berbasis android. Kemudian, petani cakap dan siap dalam mengelola marketing online berbasis android. “Serta, petani memahami tentang strategi pasar modern dan informasi pasar yang cepat dan tepat,” kata Kuswolo. (**)