Foto ist |
Bandar Lampung – Inisiatif perdamaian dan kepedulian kemanusiaan, tidak selalu muncul dari tokoh. Semangat perdamaian yang dilandasi kemanusiaan justru lahir dari orang-orang sederhana yang mempunyai kepekaan sosial tanpa motivasi apa-apa, kecuali keprihatinan pada martabat kemanusiaan.
Itulah yang ditunjukkan Lukman Hakim, pria asal Lampung yang lebih dikenal sebagai Kim Commanders, ia mengungkapkan bahwasannya telah menginspirasi perdamaian dan kepedulian kemanusiaan dunia lewat musik.
Lewat lagu ciptaannya dengan judul Children With No Land, Kim Commanders menyuarakan perdamaian dunia lewat musik. Kim mengatakan bahwa penciptaan lagu Children With No Land merupakan kegelisahannya melihat duka korban perang, terutama anak-anak.
“Lagu ini aku buat dua tahun yang lalu, karena aku melihat sendiri para pengungsi pengungsi dunia yang membawa anak-anak mereka. Aku iba akan nasib anak-anak mereka, terkadang tidak dianggap sebagai manusia,” kata Kim, melalui pesan tertulis, Selasa (02/09/3018).
Kim menambahkan bahwa lagu ciptaannya ternyata mendapatkan apresiasi musisi dunia ketimbang di daerah asalnya Lampung, dan menurutnya juga pemerintah kurang merespon para musisi jalanan.
“Alhamdulillah musisi-musisi dunia sangat apresiasi dengan lagu ini, dan walaupun pemerintah asal saya kurang merespon kami para musisi jalanan,” ujar pria kelahiran tahun 1973 ini.
Kim berharap mudah-mudahan lagu yang dibuatnya dapat menggerakkan hati dunia untuk perdamaian.
“Aku gak bisa kasih apa-apa kepada mereka (korban perang), mudah-mudahan lagu yang aku buat bisa terdengar oleh mereka mereka yang menindak rakyat kecil. Dan aku persembahkan untuk perdamaian dunia” kata Kim Commanders.
Tak disangka setelah dua tahun berlalu, lagu itu mendapat respons luar biasa dari musisi dunia dan menempatI urutan pertama selama dua bulan di Revebnation.com yang secara khusus merilis karya-karya musisi dari seluruh dunia.
Kim Commanders pun mendapat penghargaan dari PBB untuk lagu yang menginspirasikan perdamaian dunia tersebut. Awalnya kata Kim, dia tidak percaya, tetapi setelah melihat email-emailnya, ternyata benar, karena lagu yang diupload-nya dilihat oleh lebih dari 2 juta orang.
Pelantun lagu “Chilndren With No Land” ini menyuarakan tentang perdamaian dan anak-anak korban konflik. Menurut Kim, Children With No Land bukan hanya diartikan sebagai anak-anak korban perang, tapi juga anak jalanan yang tidak memiliki tempat tinggal.
Selang beberapa waktu, Kim memulai proses rekaman dengan alat seadanya di teras rumah, Jalan Ikan Pari Blok D, No. 58, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Dibantu rekannya, yakni Riyan (gitar akustik), Poy (lead gitar) Budi (biola), mereka mulai merekam dengan menghubungkan sound ke komputer.
“Untuk vocalnya hanya satu kali pengambilan rekaman. Karena dapat nyawa lagunya. Itu sekitar jam dua malam, momennya pas. Kalau untuk video klip itu pengambilan gambarnya di gedung LP2S Pahoman dengan setting juga sederhana,” kata pria asal Lampung Timur ini.
Setelah lagunya tenar, sempat ada tawaran untuk duet dari Bonie Mc Giel, penyanyi country asal Kanada. Namun, Kim memilih untuk tetap independen. Dia juga tak berniat mengomersilkan karya-karyanya.
“Biarkan saya independen saja, tak akan pernah mau dikomersilkan, paling urus hak cipta. Karena yang penting saat orang download dan dengarkan lagu ini, pesan lagunya bisa sampai,” ujar ayah tiga anak itu.
Meski ada versi bahasa Indonesianya, namun sementara Kim lebih mempublish versi bahasa Inggris. Sebab, menurutnya, pesan lagu ini tak hanya untuk anak Indonesia, tapi lebih ke anak-anak di seluruh dunia.