Fauzi Malanda. Foto ist |
Bandarlampung- Dewan Penasehat Partai Garuda, DPC Partai Garuda Bandarlampung, Fauzi Malanda mengajak penduduk Lampung ‘cerdas’ dalam memilih calon wakil rakyat.
Alasannya menurut Fauzi, banyak para calon legislatif (Caleg) mementingkan kepentingan sendiri dibandingkan kepentingan masyarakat atau konstituennya.
“Pilihlah Caleg yang prorakyat dan perjuangan keinginan rakyat. Sebagai partai politik peserta pemilu gunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani,” kata Fauzi usai mewakili DPC Partai Garuda Bandarlampung mengikuti Debat Partai Politik Otak-atik Obrolan Seputar Partai Politik Pemilu 2019 yang digelar KPU Bandarlampung, Rabu (17/10/2018).
Caleg DPR RI Dapil Lampung 1 ini juga mengapresiasi KPUD, Bawaslu dalan penyelenggaraan pesta demokrasi, seperti kegiatan debat parpol yang dihadiri perwakilan parpol peserta Pemilu.
“Debat parpol ini dengan kapasitas terbatas namun gaungnya sampai ke masyarakat,” ucapnya.
Ketum Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI) ini memaparkan, yang disampaikan di debat parpol tadi, intinya mengajak semua partai politik untuk tidak membiasakan untuk tampil dengan memberikan imbalan pada masyarakat.
“Jika komitmen ini dilakukan, masyarakat bisa cerdas, karena tidak dipungkiri para Caleg itu yang menumbuhkan kembangkan adanya money politik,” tegasnya.
Partai Garuda kata Fauzi, adalah partai menuju perubahan termasuk tatanan demokrasi yang bersih. Partai Garuda pun mengapresiasi kegiatan debat parpol yang digelar penyelenggara Pemilu.
“Langkah awal perbaikan yang dilakukan Bawaslu dan KPU Bandarlampung. Insya Allah Partai Garuda haram menggunakan money politik terhadap masyarakat. Itulah perubahan pada negara ini agar, normal dan baik pada masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, Fauzi juga meminta penyelenggara Pemilu, baik KPU dan Bawaslu ‘adil’ dalam menjalankan tugasnya.
“(Penyelenggara Pemilu) Jangan menjadi ‘pemain’ jika ingin Pemilu itu bersih,” ungkapnya.
Di debat parpol yang digelar KPU Bandarlampung tersebut membahas 14 bahasan yaitu.
1. Pemilu bersih dan demokratif.
2. Paktek kolusi & korupsi dan pelaporan anggaran peraturan daerah
3. Pelayanan publik.
4. Kebijakan pengelolaan Pesisir Kota Bandarlampung.
5. Kebijakan kesejahteraan lapangan pekerjaan & pengangguran.
6. Kampanye yang baik, inkubatif & bebas money politik.
7. Pemberdayaan sumber daya manusia
8. Kebijakan teknologi tepat guna di pasar.
9. Pengentasan kemiskinan.
10. Pembangunan bidang religi & agama
11. Kebijakan lingkungan kumuh & penyediaan fasilitas yang layak.
12. Ruang terbuka hijau.
13. Kebijakan ruang terbuka biling & menempatkan lingkungan yg bersih dan sehat.
14. Pelayanan publik, administratif.
Semua pertanyaan atau bahasan itu yang dibahas dan dijawab perwakilan parpol dalam debat.