Foto ist |
BANDARLAMPUNG, — Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Provinsi Lampung Dewi Budi Utami membuka kegiatan pelatihan Manajemen Keuangan Bagi Pelaku Usaha Perempuan di Kelurahan Enggal, Bandarlampung.
Kelurahan Enggal sebagai lokasi fokus kegiatan assesment pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Wilayah Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Lampung.
“Kami berharap dengan pendampingan yang dilakukan Puspa mengakhiri kekerasan, kesenjangan ekonomi dan perdagangan manusia (3 ends),” kata Dewi Budi Utami, Sabtu (27/10/2018).
Menurutnya, Forum Puspa merupakan gabungan 23 lembaga masyarakat (LM) yang memiliki concern pada isu perempuan dan anak.
“Dengan kolaborasi dan sinergi LM diharapkan mampu mempercepat penyelesaiaan masalah perempuan dan anak,” katanya lagi.
Peningkatan kapasitas terkait manajemen keuangan bagi pelaku usaha perempuan, adalah bentuk upaya LM dalam menyelesaikan kasus kekerasan.
“Kesenjangan ekonomi berdampak pada menjadi korban kekerasan,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, perwakilan 23 RT di keluarahan Enggal mendapat pembekalan tentang akses permodalan dan juga pengetahuan tentang pengarusutamaan gender.
Stakeholder koperasi dan UMKM sendiri sebenarnya telah memaparkan permodalan yang dapat diakses oleh usaha kecil menengah.
Namun sayangnya dalam program tersebut harus menyertakan sertifikat tanah atau bangunan yang dimiliki.
Menanggapi hal tersebut Direktur Lembaga Advokasi Perempuan Damar Lampung, Sely Fitria menyayangkan akses ekonomi sangat sulit diakses perempuan.
“Perempuan pelaku usaha di Enggal sangat kesulitan mengakses permodalan yang digelontorkan oleh pemerintah karena kepemilikan sertifikat dipegang oleh suami mereka,” katanya.
Akhir pelatihan tersebut, pelaku usaha perempuan di Enggal menginfentarisir permasalahan sulitnya akses permodalan dan pentingnya adanya kegiatan lanjutan agar warga setempat mendapat pembekalan lanjutan yang bertujuan meningkatkan perekonomian warga.