PAGARALAM—Safari Ramadan seri ke empat PTPN I Regional 7 berlangsung di Unit Kerja Kebun Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (12/3/25). Selain dihadiri board of regional management (BOM), agenda tahunan yang diisi pengajian, motivasi kinerja, dan santunan anak yatim dan duafa itu juga dihadiri Walikota Pagaralam Ludi Oliansyah. Tak pelak, suasana relijius itu terasa lebih hangat karena sang Walikota putra daerah yang akrab dengan kebun teh Pagaralam mengeluarkan banyak cerita masa kecilnya.
Dua tokoh sentral dalam acara tersebut, yakni Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun dan Walikota Pagaralam Ludi Oliansyah dalam sambutannya seperti gayung bersambut. Dalam sambutannya, Ludi Oliansyah menyampaikan apresiasi atas peran PTPN I Regional 7 dan berharap kagiatan filantropi bagi masyarakat sekitar bisa lebih sering.
Sementara Tuhu Bangun meminta dukungan dan berkomitmen untuk menciptakan kesejahteraan berkelanjutan.
“Apresiasi yang tinggi dari kami kepada Bapak Walikota yang menyempatkan hadir pada acara ini. Agenda ini adalah salah satu syiar dalam upaya menebar rahmah, kasih sayang kepada sesama. Kami berikhtiar, perusahaan bisa memberi kesejahteraan bagi karyawan, memberi manfaat kepada tetangga, dan memberi sumbangsih bagi pembangunan daerah dan nasional. Kami ingin ini menjadi kesejahteraan bersama yang sustainable alias keberlanjutan,” kata Tuhu Bangun.
Secara teknis Tuhu Bangun juga menyampaikan motivasi dan menyebut angka-angka pencapaian agar sustainabilitas usaha kebun dan pabrik teh ini memberi manfaat lebih luas. Dengan lugas ia mengingatkan kepada para pekerja di seluruh lini untuk bekerja keras dan cerdas dalam meraih target RKAP.
“Kepada rekan-rekan juang saya (dia menyebut seluruh karyawan dengan sebutan rekan juang, rekan seperjuangan) di Pagaralam, tolong ayo kita berikhtiar lebih keras dari biasanya. Kerjakan tugas sesuai SOP, tekan losses di semua lini. Jangan sepelekan selembarpun daun teh yang kita petik karena kita hidup dari situ. Jika kita bisa mencetak keuntungan, maka kita bisa berbagi dengan sesama. Sebab, agama kita sangat jelas menyatakan bahwa manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi sesama,” kata dia.
Kepada Walikota Pagaralam, Tuhu Bangun juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang selama ini diberikan. Dukungan itu sangat penting karena ada hampir 900 orang yang bekerja dan mendapat penghasilan dari perusahaan ini. Efek lebih luas dari itu adalah bergeraknya ekonomi karena uang beredar dari berbagai transaksi dari keberadaan perusahaan ini mencapai Rp148 miliar lebih per tahun.
“Ada hampir 900 tenaga kerja yang bekerja di Pabrik Teh Pagaralam ini, Jika setiap tenaga kerja menanggung kehidupan tiga orang, maka ada lebih dari 3.000 orang yang tercukupi kebutuhan primernya, pendidikannya, kesehatannya, dan lainnya. Banyak juga yang jadi orang besar. Salah satunya Pak Walikota kita ini,” kata dia.
Merespons pernyataan Tuhu Bangun, Ludi Oliansyah yang hadir bersama istrinya mengakui dirinya memiliki hutang sejarah kepada PTPN I Regional 7. Ia bercerita, masa muda hingga menjadi aktivis dan pelaku wirausaha taka lepas dari dukungan PTPN I Regional 7. Ia juga memiliki armada angkut yang melayani angkutan teh milik PTPN I Regional 7 Kebun Pagaralam.
“Kalau berbicara PTP, saya adalah salah satu warga yang merasakan manfaat dari keberadaannya di Pagaralam ini. Saya pernah menjadi salah satu orang yang mendapat bantuan dana pinjaman yang disebut dengan dana kemitraan. Jadi, saya ini mitra binaan PTPN VII (sekarang PTPN I Regional 7). Sampai hari ini saya masih punya mobil yang dioperasikan Mang Rusdi untuk angkutan teh. Jadi, tidak mungkin sejarah itu akan terlupa,” kata dia.
Beberapa kisah masa kecil berinteraksi dengan kebun teh yang berada di lereng Gunung Dempo itu. Sebagai pimpinan daerah, dia juga sangat diuntungkan dengana keberadaan perusahaan di bawah Subholding PTPN I Supporting Co ini. Hamparan kebun teh yang subur menghijau bak permadani tergelar indah di lereng gunung, cuaca sejuk cenderung dingin, dan langit biru karena jauh dari polusi menjadi keunggulan komparatif dari daerah lainnya.
“Kami sangat bersyukur Pagaralam ini dikaruniai alam yang sejuk. Keberadaan kebun teh yang tetap dipertahankan meskipun kadang merugi adalah sumbangsih PTPN yang tak terhingga bagi daerah kami. Oleh karena itu, pilihan bagi kami adalah mendukung PTPN terus maju, terus berkembang, mencetak laba yang besar, dan memberi kontribusi bagi masyarakat dan bangsa. Bahwa, keindahan alam kebun teh yang lestari adalah bonus besar bagi seluruh rakyat Pagaralam karena mendatangkan wisatawan dan industri kreatif lainnya,” kata salah satu tokoh yang berjasa meningkatkan status Kota Administratif Pagaralam menjadi Kota definitif.
Selain dua tokoh itu, hadir pada acara itu SEVP Operation PTPN I Regional 7 Wiyoso, SEVP Operation Bambang Agustian, beberapa Kepala Bagian, dan pejabat utama lainnya. Sedangkan dari stakeholders hadir Camat Pagaralam Selatan, Kapolsek dan Dandim Pagaralam Selatan, Kades Sukananti, Kades Gunung Dempo, Kades Dempo Makmur, Kades Sidorejo, dan beberapa Kedes lainnya.
Safari Ramadan di Kebun Pagaralam ini diisi ceramah agama oleh Ustaz Jessy Kurniawan. Dai lokal yang sohor dengan sapaan Ustaz Uje ini menjumput banyak sekali statemen dari sambutan Tuhu Bangun untuk kemudian diurai dari sisi agama. Salah satu poin sambutan Tuhu Bangun yang dipertegas oleh Ustaz Uje adalah tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin menyayangi anak buahnya dengan ikhlas.
“Tadi Pak Region Head meminta kepada Ibu Manajer agar menyayangi pekerja, terutama para pekerja pemetik teh. Beliau bilang agar pimpinan penyambangi, kasih sekadar minum atau makanan ringan sebagai penyambung kasih sayang. Kasih rokok dan sebagainya. Ini harus kita amalkan karena bisa jadi saat ini mereka yang kita beri, tetapi di akhirat, karena amal mereka lebih banyak, justru mereka yang memberi kita. Jadi, kita harus menghidupkan rasa kasih sayang itu,” kata pendakwah asli Besemah Pagaralam yang juga fasih berbahasa Jawa ini.
Sementara itu, Manajer Kebun Pagaralam Selviana Dewi dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada Tim Safari Ramaadan PTPN I Regional 7 yang memilih Pagaralama sebagai tujuan. Ia juga memuji Walikota Pagaralam Ludi Oliansyah yang menyempatkan hadir pada acara ini.
Ia juga melaaporkan, pihaknya mengundang anak yatim dan kaun duafa di sekitar perusahaan untuk diberikan uang tali kasih dan paket sembako. Selain itu, pihaknya juga memberi bantuan untuk Masjid At Taqwa di Afdeling 5.
“Jumlah santunan yang kami berikan senilai Rp23 juta. Dana tersebut dari Lazis PTPN I Regional 7 dan donasi dari para karyawan di Kebun Pagaralam. Semoga sedikit kepedulian ini menjadi perekat untuk menguatkan hubungan yang selama ini sudah baik menjadi lebih baik lagi,” kata dia. (*)