Bandarlampung, – Lampung memiliki potensi besar energi hijau yang belum tereksplorasi. Ahli gravity dari Universitas Lampung, Muh. Sarkowi mengatakan belum semua cadangan energi hijau dioptimalkan.
“Eksplorasi dan optimalisasi potensi energi hijau di Lampung memerlukan pendekatan dan perhatian khusus dari pemerintah,” kata Sarkowi saat menjadi narasumber dalam diskusi public PWI Lampung bertajuk Energi dan Investasi, Seimbangkah? di Hotel Horison, Bandar Lampung, Kamis, 5 Desember 2024. Ia menjelaskan bahwa sejumlah daerah memiliki potensi energi hijau belum terekplorasi lantaran terkendala masalah sosial.
Sarkowi menyatakan terdapat potensi energi hijau sebesar 220 megawatt (MW) di Gunung Rajabasa. Namun pengolahan terkendala masalah sosial yang membutuhkan bantuan pemerintah dalam penyelesaiannya.
Selanjutnya, potensi besar yang juga belum tereksplorasi berada di Sekincau sebesar 220 MW. Eksplorasi panas bumi di daerah tersebut terkendala karena potensinya berada di taman nasional. “Karena berada di taman nasional maka lagi-lagi potensi tersebut belum bisa dieksplorasi,” kata dia.
Sarkowi juga mengungkapkan bahwa Lampung punya potensi energi fosil namun belum dieksplorasi. Daerah tersebut berada di Mesuji dan Pertamina Area 3. “Potensi minyak belum tereksplorasi mungkin terkendalam perizinan,” ujarnya.
Menurut dia, Malaysia kini mulai mengembangkan energi hijau dari mikro alga. Dalam beberaoa tahun ke depan, Malaysia diproyeksikan mampu memproduksi bahan bakar dari mikro alga tersebut.
Sarkowi menyatakan kalangan akademisi siap melakukan riset mengembangkan energi hijau mikro alga seperti yang sudah dimulai oleh Malaysia. “Lampung memiliki perairan laut luas yang juga berpotensi mengembangkan energi hijau dari mikro alga sebagai energi alternatif baru,” ujarnya. (**)