Bandar Lampung – Dugaan pelecehan seksual, pemukulan dan perbuatan tidak menyenangkan yang diduga dilakukan oknum guru honorer MAN 2 Bandar Lampung memasuki babak baru.
Pihak MAN 2 Bandar Lampung memberhentikan sementara oknum guru, IS. Alasan pemberhentian sementara agar IS menyelesaikan masalah tersebut.
Hata Geronimo penasehat hukum, IS mengatakan telah menerima surat pemberhentian sementara sebagai guru, pada Senin 11 November dari sekolah
“Saya juga sudah konsultasi dengan kepala sekolah, kata dia, kalo masalah ini sudah selesai, sekolah yang menentukan bisa mengajar lagi atau tidak. Sampai masalah selesai dan titik terang,” kata Hata didampingi IS, Selasa (12/11).
Ia mengatakan, dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan pada kliennya adalah fitnah yang tidak mendasar, namun pihaknya enggan melaporkan balik para murid yang menuduhnya melakukan dugaan pelecehan seksual, pemukulan dan perbuatan yang tidak menyenangkan.
“Fitnah, karena kalo kita dengar yang sebenarnya, anak ini (para murid) tidak miliki ketidaksukaan, guru dirundung, dugaan sakit hati sama guru, dan perilaku guru (IS) yang tegas karena tugas yang tegas. Saya desak lapor balik, kata dia (IS) masih kasian murid, tapi IS belum mau (lapor balik) sampai detik ini. Tidak mau bukan berarti dia melakukan, tapi memikirkan masa depan murid,” paparnya.
Hata juga telah menyarankan kliennya untuk melaporkan balik para murid ke pihak berwajib agar masalah ini menjadi terang benderang, terlebih keluarga besar dan kolega cukup geram dengan kabar tersebut.
“Saya anjurkan melapor ke polisi, tapi beliau (IS) jiwa guru kasihan pada murid, terlebih mau lulus si murid, karena mereka masa depan mereka panjang, silahkan dibuktikan dulu dari mereka, kami tidak akan melarang murid untuk dibawa ke jalur hukum, kami belum pernah ada mediasi dari masalah dugaan pelecehan seksual,” tegasnya.
IS menyangkal semua tuduhan yang ditujukan padanya. Ia mengaku kaget mendengar kabar dirinya dituduh melakukan pelecehan seksual pada puluhan murid.
“Kenapa enggak lapor ke kepala sekolah, harusnya lapor dulu ke wali kelas, tapi ini sudah jadi konsumsi publik seperti ini. Saya nilai para murid seperti anak saya sendiri, ketika mereka curhat ke saya tidak sendiri, mereka juga ada yang minep di rumah dan lainnya tapi tidak sendiri. Saya bingung kapan saya melakukannya, saya pakai baju apa?,” kata IS.
Pun ia membantah dugaan pemukulan dan perbuatan tidak menyenangkan, ia menuturkan, kronologi bermula saat ada kegiatan keagamaan di sekolah baru-baru ini, saat kegiatan berlangsung seluruh siswa tanpa terkecuali harus mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan itu berbarengan dengan kegiatan ekstrakurikuler pemotretan. Kemudian siswa yang ada waktu diberikan waktu ke aula, tapi 4 siswi meminta izin ke kamar mandi.
Namun kata IS terlihat di lokasi kegiatan keagamaan 4 siswi tersebut tidak di masjid, mereka tidak kembali lagi.
“Karena saya penanggung jawab kegiatan, saya keliling mencari mereka, swiping ketemu mereka di gedung C, saya dengar suara musik, saya lihat ada mereka berempat. Ada yang lagi makan, mereka panik, bukan ditendang tapi terkena mereka sendiri makanan tersebut. Cerita ini beda dengan cerita si siswi S, kronologi tidak seperti itu, saya juga enggak lempar botol air, yang makan siapa, dipukul sandal, dimana kapan,” sanggahnya.
Pascakejadian tersebut ia mendapatkan kabar ibu dari siswi S datang ke sekolah, dan sempat pingsan serta dibawa ke rumah sakit. Tak lama juga datang seorang pria yang diduga kerabat S diduga marah-marah mencari IS.
“Saya belum ketemu, sama ibu S, datang juga yang laki marah-marah nyari saya, tapi belum juga ketemu saya,” kata IS.
Sebelumny diberitakan, oknum guru honorer MAN 2 Bandar Lampung berinisial, IS diduga menganiaya beberapa siswa.
Dugaan penganiayaan itu dilakukan di sekolah saat kegiatan keagamaan beberapa waktu lalu.
Salah satu siswi, S yang diduga mendapat penganiayaan mengaku trauma ihwal dugaan penganiayaan oknum guru honorer tersebut.
SY paman S mengaku, IS diduga menganiaya keponakannya dengan memukul tangannya dengan sandal hingga bengkak.
Bahkan, tak hanya ponakannya yang diperlakukan tidak baik, namun pelajar lain juga ikut kena tendang hingga di lempar gelas mineral oleh oknum guru tersebut.
“Kejadiannya udah cukup lama. Tapi ponakan baru berani cerita baru-baru ini,” kata SY.
Ia menuturkan, dugaan pemukulan itu dilakukan di sekolah disaksikan banyak siswa lain, cukup lama S menutup diri ihwal insiden yang dialami, saat S ada keberanian menceritakan kejadian itu, S menceritakan pada ibunya.
“Namun nahas. Saat ibunya terlanjur emosi mendatangi sekolah dan sempat pingsan lalu dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat di rumah sakit, ibu S meninggal dunia,” kata SY.
Ia berharap pihak sekolah tegas dengan memberikan sanksi pada oknum guru honorer tersebut, bila perlu diberhentikan.
“Keluarga kami sangat menyayangkan kejadian ini. Minta gurunya dipecat,” imbuhnya.
Hal sama dikatain F, salah satu wali murid MAN 2 Bandar Lampung, yang mengaku mendengar kejadian tersebut dari anaknya.
“Saya denger dari anak, kawannya ditendang, dilempar gelas aqua terus dipukulin pake sandal,” ucap dia.
F mengaku mendengar kejadian dugaan pemukulan pada siswa tersebut bukan pertama kali, namun siswa tidak berani mengadu pada orang tuanya.
“Saya minta guru itu diganti, jangan ngajar lagi di sekolah itu,” kata dia.
Kepala MAN 2 Bandar Lampung, Nauval mengaku sudah mendengar kejadian tersebut. Ia mengaku kejadian ini cukup lama dan sudah diselesaikan dengan kekeluargaan.
“Yang bersangkutan kita panggil, semua termasuk guru. Namun siswi belum bisa dipanggil karena lagi dapat musibah. Nantinya kita mediasi lagi,” ucap dia, Senin (4/11).
Ia mengaku bakal memberikan sanksi pada oknum guru honorer tersebut sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Nanti pergantian struktur saat selesai semester. Kami akan posisikan di tempat lain,” kata dia. (Ndi)