Bandar Lampung – Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Walikota – Wakil Walikota 2025 – 2030 Nomor Urut 1, Reihana – Aryodhia (Ready) bergerak cepat sebar puluhan ribu relawan di setiap Kelurahan di Kota Tapis Berseri ini.
Hal tersebut dilakukan untuk menghalau tindakan yang akan merusak citra politik, termasuk money politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November mendatang.
“Kita sebarkan seluruh relawan sebanyak 53.387 orang di seluruh kelurahan yang ada. Tujuannya, menjaga jangan sampai ada tindakan money politik yang merusak demokrasi dan citra politik yang bersih,” kata Suheli, Ketua Tim Pemenangan Ready, Selasa (5 November 2024).
Suheli menambahkan, para relawan tersebut selain tugas utamanya melakukan sosialisasi calon yang diusung PDI Perjuangan yakni Ready dengan nomor urut 1, mereka juga bertugas menjaga supaya tidak terjadi money politik, termasuk intimidasi dari oknum lurah, camat, ASN dan lainnya, serta mencegah berita bohong yang disebarkan oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Tindakan money politik bisa saja terjadi, oleh karena itu relawan kita siap menangkap oknum-oknum yang bertindak curang tersebut, dan bagi masyarakat yang menemukan tindak kecurangan lainnya silahkan laporkan, foto serta videokan dan serahkan kepada DPC PDI Perjuangan,” kata Suheli.
Para relawan tersebut diketahui juga bergerak secara kekeluargaan dari pintu ke pintu, mengetuk dan membuka hati masyarakat serta meraih simpati warga Kota Bandar Lampung untuk memilih dan memenangkan pasangan calon Reihana-Aryodia pada pilkada 27 November nanti.
Sementara itu, Calon Wakil Walikota Nomor Urut 1, Aryodhia Febriansya SZP mengimbau agar para relawan menjaga iklim pilkada yang damai. Menurutnya, berpolitik harus dilakukan dengan santun dan berpijak kepada realita.
“Pesta demokrasi ini merupakan langkah awal bagi masyarakat yang menginginkan terjadinya perubahan. Nantinya, tugas pemimpin masih menjadi pelayan rakyat juga, melakukan pembangunan yang merata dan memenuhi hak rakyat,” kata Yodhi sapaan Aryodhia SZP.
Yodhi menambahkan, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan saat dirinya dan Reihana kelak memimpin Bandar Lampung.
“Yang terutama menyelesaikan seluruh hak rakyat seperti insentif, honor, tunjangan kinerja dan lainnya yang belum terbayarkan, sekaligus menjaga agar hak rakyat tersebut dibayar tepat waktu,” imbuh Yodhi.
Selain itu, menurut Yodhi, belum lagi warisan hutang Pemkot yang harus dicicil, sementara pembangunan juga harus dilaksanakan. Oleh karenanya nanti akan diupayakan sumber pendanaan yang bukan hutang misal dari APBN atau dari APBD Provinsi untuk menyelesaikan problem Bandar Lampung yang menumpuk seperti perbaikan drainase, dan lainnya.
“Sementara APBD digunakan untuk hal yang produktif sehingga PAD dapat meningkat sehingga bisa kita naikkan insentif RT dan perangkat lainnya, termasuk menambah kuota program yang menjadi kebutuhan rakyat umum seperti bansos kalau keuangan sudah sehat,” tutup Yodhi.(lis)