Pilkada Lampung Barat 2024: Mahasiswa Siap Kampanyekan Kotak Kosong

Menjelang Pilkada serentak 2024, diskusi serta opini terkait nasib demokrasi terus berkembang, tak terkecuali di Lampung. Pada Minggu lalu, seorang aktivis Lampung Barat memberikan kritik keras terhadap Pilkada Lampung Barat yang digelar dengan calon tunggal dan otomatis akan berhadapan dengan kotak kosong.

Merespon perkembangan diskusi dan opini yang ada, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Rizkbar Irfat turut angkat bicara. Menurutnya, demokrasi harus dibayangkan sebagai sebuah sistem yang menjadikan masyarakat memiliki peran besar dalam menentukan kebijakan publik melalui partisipasi yang mereka berikan.

“Secara umum, kita dapat melihat implementasi partisipasi masyarakat dalam dua hal. Pertama dalam penentuan kebijakan publik, dimana masyarakat turut menentukan dan terlibat aktif dalam menentukan arah kebijakan. Kedua, bagaimana masyarakat dilibatkan dalam pemilihan umum untuk menentukan siapa yang dikehendaki oleh masyarakat untuk memimpin,” ungkapnya, Senin (30/9) melalui pesan tertulis.

Menurut Rizkbar, pemilihan umum dengan menyandingkan Paslon dengan kotak kosong adalah bentuk dari demokrasi akal-akalan, atau demokrasi seoalah-olah. Dimana masyarakat seoalah-olah dilibatkan, tapi sesungguhnya masyarakat dijebak untuk memilih kebijakan yang dikehendaki oleh status quo.

“Secara substansial, bagaimana mungkin calon kepala dan wakil kepala daerah disandingkan dengan kotak kosong? Pemilu adalah prosesi sakral bagi rakyat untuk menentukan siapa yang mereka kehendaki untuk memimpin dalam periode 5 tahun ke depan, maka ada adagium yang mengibaratkan pemilu sebagai pesta rakyat atau pesta demokrasi. Artinya, tidak mungkin rakyat memilih kotak kosong, dengan bayangan kotak kosonglah yang layak untuk memimpin daerah pada 5 tahun mendatang,” ungkap dia.

Kata dia, selain itu, juga ada kompetisi yang tidak seimbang, antara calon dan kotak kosong. Pasangan calon dapat berinteraksi dengan langsung kepada Masyarakat, dengan menawarkan program kerja andalannya. Sedangkan kotak kosong adalah benda mati yang tidak dapat melakukan interaksi apapun. “Kotak kosong adalah kebijakan paling aneh sekaligus terlucu dalam sejarah panjang demokrasi Indonesia,” tambahnya.

Terakhir, Rizkbar menyampaikan mendukung apapun gerakan yang akan dibangun oleh kelompok intelektual dan aktivis yang perduli terhadap iklim demokrasi yang ada di Lampung, salah satunya yang terjadi di Lampung Barat.

“Terkait dengan gerakan, ataupun kritik yang dilakukan oleh pemuda, aktivis dan kelompok intelektual yang bertujuan untuk menghadirkan iklim demokrasi yang lebih baik saya pasti setuju dan akan mendukung dengan sepenuh hati. Jadi, jika kampanye kotak kosong diperlukan untuk menyuarakan kebenaran saya pasti akan senang untuk terlibat,” papar dia.(lis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *