Bandar Lampung – Menyusui butuh untuk dipromosikan mengingat tidak semua ibu tahu, mau dan mampu untuk melakukannya.
“Selama ini kita berpikir menyusui sebagai kodrat perempuan sehingga kita berpikir para perempuan akan otomotis bisa menyusui, padahal pada praktiknya tidak semua ibu tahu, mau dan mampu untuk menyusui sehingga butuh untuk dipromosikan secara massif,” ujar Upi Fitriyanti Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Lampung dalam kegiatan Perayaan Pekan Menyusui Tahun 2024 di Car Free Day Tugu Adipura Bandar Lampung Minggu, 11 Agustus 2024.
Selain itu menyusui juga butuh perlindungan melalui peraturan dan kebijakan yang memberikan perlindungan hukum kepada ibu untuk menyusui dan anak untuk menyusu sehingga bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan sampai kapanpun. Untuk itu AIMI Lampung mendorong semua pihak dapat memberikan dukungan menyusui sehingga ibu dan anak dapat mendapatkan hak-haknya agar dapat menyusui dengan tenang dan nyaman.
Dalam rangka mempromosikan dan memberikan dukungan kepada ibu menyusui, AIMI Lampung berkolaborasi dengan PKBI Lampung, Dompet Dhuafa (DD) Lampung dan Lampung Menggendong melakukan kegiatan kampanye menyusui dan kesehatan melalui pemberian konseling menyusui, konsultasi kesehatan, praktik dan edukasi menggendong serta konsultasi zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF).
“Melalui kegiatan kolaborasi ini diharapkan semakin banyak masyarakat memberikan dukungan kepada ibu menyusui, kami juga menggandeng Dompet Dhuafa Lampung mengingat kesenjangan dukungan menyusui masih dirasakan oleh ibu menyusui. Selama ini Dompet Dhuafa Lampung melalui Program Pos Gerakan Sadar Gizi (Pos Genzi) dan Dapur Keliling (Darling) sudah banyak membantu masyarakat miskin yang butuh pendampingan terkait perbaikan gizinya. Artinya Dompet Dhuafa Lampung sudah mengelola zakat, infak dan sedekah dengan sangat baik melalui program-program yang memberikan dampak yang lebih luas” ujar Upi
Diharapkan dengan perayaan Pekan Menyusui Dunia Tahun 2024, mendorong semakin banyak informasi menyusui, tujuan menyusui, inspriasi menyusui dan keterlibatan semua pihak sehingga dukungan dan perlindungan menyusui lebih komprehensif ditengah-tengah masyarakat.
Hal ini dilakukan agar memperkecil kesenjangan dalam dukungan menyusui. Selain itu AIMI Lampung juga mendorong semua pihak khususnya pemangku kepentingan agar dapat memastikan implementasi 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) menjadi memontum bagi ibu dan anak mendapatkan hak dasar, memetakan masalah sehingga dapat mempersiapkan langkah-langkah strategis, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan agar bisa membantu ibu dan anak mendapatkan haknya untuk menyusui dan menyusu serta keterlibatan masyarakat untuk terus menerus menyuarakan pentingnya dukungan menyusui. Termasuk menyuarakan isu terkait promosi pengganti ASI yang tidak etis dan konflik kepentingan.
“AIMI Lampung berharap perayaan Pekan Menyusui Dunia setiap tahunnya di awal bulan Agustus, bukan hanya kegiatan formalitas tapi juga menjadi momentum untuk refleksi dan memperkaya gagasan untuk perbaikan dan peningkatan dukungan menyusui. Hal ini mengingat kesuksesan ibu untuk menyusui bayinya adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Upi.
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Lampung. Nomor Konseling : 085163729525.