Pesawaran – Tokoh pendiri Kabupaten Pesawaran, Lampung, Mualim Tahir, kecewa dengan sikap arogan oknum caleg terpilih yang diduga menganiaya warga karena persoalan sepele
“Seharusnya dia (terduga pelaku) sebagai calon terpilih dapat memberikan suri tauladan dan contoh yang baik kepada masyarakat, karena dia kan (Eko Saputra) wakil rakyat, tapi belum saja dilantik menjadi wakil rakyat, dia sudah memberikan contoh yang tidak baik bagi rakyatnya,” ujarnya, Kamis (11/7).
Kata dia, seperti Partai Gerindra, dalam hal ini dapat mempertimbangkan mengenai salah satu kadernya yang menurutnya tidak layak karena memiliki sifat arogan.
“Partai Gerindra setidaknya mempertimbangkan salah satu kadernya ini apakah bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakat, melihat perilakunya yang urakan, arogan, dan seolah berkuasa bisa melakukan apa saja sesuai kehendaknya,” katanya.
Ia berpesan kepada seluruh calon wakil rakyat agar dapat memberikan suri tauladan terhadap rakyat yang memilihnya yang mempercayakan hak rakyat kepada para calon wakil rakyatnya.
“Dalam hal ini tetdapat ribuan rakyat yang mempercayakan aspirasinya kepada wakil rakyat, tapi sekarang bisa kita lihat dari sikapnya belum di lantik saja dia sudah urakan, apalagi sudah dilantik, yang pada prinsipnya dalam sanksi sosial si caleg terpilih ini sudah arogansi, dan menurut saya sudah tidak layak untuk menjadi panutan,” ungkapnya.
Ia meminta kepada pimpinan partai Gerindra Kabupaten Pesawaran untuk dapat mengevaluasi oknum caleg arogan yang statusnya saat ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian, agar pihak partai dapat menindak tegas oknum tersebut, karena dikhawatirkan akan mencoreng nama partai berlambang Garuda tersebut.
“Saya meminta kepada pimpinan partai Gerindra segera menindak tegas oknum caleg terpilih dari partai Gerindra yang melakukan dugaan penganiayaan kepada masyarakat. Bila perlu oknum tersebut direkomendasikan oleh partai untuk tidak dilantik agar nama partai besutan Prabowo tersebut tetap dapat diterima oleh masyarakat pesawaran,” pungkas Mualim Taher.
Polisi Pulbaket
Polres Pesawaran, Lampung telah mengumpulkan sejumlah bukti dan mengambil keterangan ihwal dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota DPRD Pesawaran terpilih, Eko Saputra.
Kasat Reskrim Polres Pesawaran, IPTU Devrat Aulia Arfan, Kapolres Pesawaran, AKBP Maya Henny Hitijahubessy, menegaskan kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari saksi lain.
“Hingga saat ini, proses penyidikan masih berlangsung, untuk pemeriksaan saksi-saksi, yang sementara ini dijadwalkan untuk tiga saksi kita lakukan pemeriksaan dan kemungkinan bisa lebih, kita lihat dari hasil penyidikan, tapi terkait jadwal pemeriksaan kita mengikuti waktu ketersediaan saksi untuk diperiksa karena waktu dan kesibukan para saksi,” ujarnya kemarin.
Kemudian, mengenai terduga pelaku penganiayaan, pihak kepolisian sudah menjadwalkan pemanggilan untuk yang bersangkutan setelah pemeriksaan saksi pelapor.
“Kami akan segera mengundang, dan sudah mengatur jadwal pemanggilan untuk terlapor, setelah selesai pemeriksaan para saksi,” tutupnya.
Korban Minta Keadilan
Muslim terlapor yang juga operator (teknisi) sound sistem, warga Karang Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung, berencana akan menyambangi Polres Pesawaran, guna menanyakan hasil dan tindaklanjut kepolisian atas laporannya.
“Insya Allah dalam waktu dekat saya akan ke Polres Pesawaran. Maksud dan tujuan saya ke Polres Pesawaran, adalah untuk mempertanyakan hasil dari laporan saya, terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan Eko Saputra, oknum caleg terpilih itu kepada saya, tapi saat ini saya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit, sebagai salah satu bukti penganiayaannya, dan mengenai perkara ini sudah saya serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian sebagai penegak hukum,” ungkap Muslim, Selasa (9/7).
Muslim menambahkan, selain keterangan para saksi korban, dirinya juga telah diperiksa untuk memberikan keterangan kepada pihak kepolisian, hanya tinggal bukti hasil visum dugaan penganiayaan.
“Kalau untuk keterangan saya sebagai korban dan juga pelapor sudah diperiksa penyidik untuk berikan keterangan, juga keterangan para saksi korban, dan dalam hal ini sudah tidak ada masalah, sambil menunggu hasil visum dari RSUD Pesawaran yang belum keluar, namun saat ini yang menjadii pertanyaan saya adalah proses selanjutnya, apakah si pelaku sudah sudah dipanggil, atau justru si pelaku sudah ditahan,” jelasnya.
Ia berharap pihak kepolisian, dapat memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat dan dapat menegakan hukum seadil-adilnya, dengan segera menyelesaikan perkara ini serta memangil pihak terlapor, agar dapat diproses secara hukum dan menjadi pelajaran.
“Sebagai Caleg terpilih agar tidak lagi berbuat semena mena dan bertindak arogan, karena seharusnya dirinya menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat.
Ketua Gerindra: Kita Serahkan ke Polisi
Ketua Gerindra Pesawaran, Lampung, Ahmad Rico Julian mensikapi kadernya yang terjerat kasus hukum.
Ia mengaku dugaan penganiayaan yang melibatkan kadernya, Eko Saputra terhadap Muslim, operator sound sistem, warga Karang Rejo, Kecamatan Negeri Katon ini sudah dilaporkan ke kepolisian.
“Terkait permasalahan ini. Ya karena sudah dilaporkan Polisi, ya kita serahkan permasalahan ke polisi, untuk dilakukan proses yang seadilnya, dan mungkin kita akan berupaya untuk mencoba menyelesaikan dengan jalan kekeluargaan,” ujarnya, Sabtu (6/7).
Sedangkan, mengenai sanksi partai terkait adanya kader partai yang berbuat arogan dan merusak nama baik partai dalam hal ini Partai Gerindra, kata dia, pihaknya masih melihat situasinya dikarenakan masih belum berkordinasi dengan yang bersangkutan,
“Karena kita juga belum dapat kronologisnya, dan mendapatkan informasi justeru melalui pemberitaan media,” tambahnya.
Eko Saputra Ngaku Khilaf
Sementara itu Eko Saputra anggota DPRD Pesawaran terpilih warga Desa Kota Agung Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran saat dikonfirmasi sejumlah media menyesali perbuatannya dan mengaku khilaf atas prilakunya serta meminta maaf kepada korban dan masyarakat.
“Sebelumnya saya dan atas nama pribadi serta keluarga besar saya, mengucapkan beribu maaf kepada seluruh masyarakat, atas kekhilafan yang saya lakukan, terutama permintaan maaf saya kepada saudara Muslim, dan keluarganya atas perbuatan saya,” ungkapnya.
Kata dia, mengenai perkara yang sudah berjalan, pihak keluarga pada saat ini sudah melakukan upaya untuk berkordinasi dan komunikasi dengan pihak korban, kemudian terkait atas laporan kepolisian yang sudah berjalan dirinya sebagai terlapor akan bersikap kooperatif.
“Saat ini saya dan keluarga, sudah melakukan pendekatan dan berkordinasi dan komunikasi dengan pihak keluarga korban, namun kami masih menunggu waktu untuk bisa dijadwalkan bertemu dengan pihak keluarga korban, guna mencari solusi dan penyelesaian yang terbaik,” ucapnya.
Ia mengatakan, mengenai laporan di kepolisian, pihaknya sudah melakukan koordinasi dan akan bersikap kooperatif dengan harapan tidak akan ada lagi terjadi hal yang tidak baik terlebih bisa merugikan orang lain.
“Mengenai laporan di kepolisian, saya akan bersikap kooperatif, dan berharap mendapatkan solusi terbaik,” harapnya.(tim)