Kotaagung Timur – Dua kelompok wanita tani (KWT) yang dibina oleh PT Tirta Investama Tanggamus mendapatkan dukungan dari Dewi Handajani, yang merupakan pembina KWT se-Kabupaten Tanggamus. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pemberian bibit sayuran kepada dua KWT, yaitu KWT Jejama Seandanan di Pekon Teba dan KWT Karya Bersama di Pekon Kagungan.
Kegiatan pemberian bibit ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kotaagung Timur, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS), serta anggota KWT. BPP yang mewakili Pembina KWT se-Tanggamus menyampaikan harapannya agar dukungan ini dapat memberikan manfaat nyata dalam pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber gizi keluarga, sekaligus sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Tanggamus.
Acara ini mendapat sambutan positif dari Roni Sepriyono, S.P., koordinator penyuluh BPP Kecamatan Kotaagung Timur. Dalam sambutannya, Roni Sepriyono mengapresiasi keberadaan KWT yang dinilai sangat membantu dalam upaya pemenuhan gizi seimbang melalui penanaman sayuran organik bebas residu pestisida oleh anggota KWT di Kecamatan Kotaagung Timur.
“Tanaman yang sehat akan menghasilkan produk yang sehat dan dikonsumsi oleh manusia, sehingga menghasilkan generasi yang sehat dan berkualitas,” kata Roni Sepriyono, Kamis (29/5).
Ia menambahkan, selaku perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus menyampaikan terima kasih kepada PT Tirta Investama Tanggamus dan YKWS atas program yang sangat bermanfaat ini.
“Semoga dapat terus berkelanjutan sehingga dapat menuntaskan kasus stunting yang ada di Kabupaten Tanggamus. Dengan adanya Demplot KESURGA, diharapkan masyarakat tidak hanya menanam untuk kebutuhan sendiri, tetapi juga menjadikan demplot ini sebagai pusat pembelajaran bagi masyarakat sekitar,” ucapnya.
Sejak tahun 2019, PT Tirta Investama Tanggamus telah aktif mendorong pembentukan dan pengembangan KWT dengan program DEMPLOT KESURGA (Kebun Sayur, Buah, dan Tanaman Obat Keluarga). Program ini merupakan salah satu upaya strategis dalam pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Tanggamus. Melalui kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk YKWS, PT Tirta Investama Tanggamus berusaha memastikan keberlanjutan dan dampak positif dari demplot yang dikelola.
Selain memberikan manfaat langsung berupa peningkatan gizi keluarga, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya menanam dan mengelola tanaman dengan baik. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami dan menerapkan cara-cara bertani yang baik dan benar, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka.
KWT Jejama Seandanan dan KWT Karya Bersama kini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan. Keberhasilan program ini juga menunjukkan bahwa dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, kelompok-kelompok wanita tani dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Ibu Dewi Handajani dan PT Tirta Investama Tanggamus,” ujar salah satu anggota KWT Jejama Seandanan.
“Bibit sayuran yang kami terima ini sangat membantu kami dalam memulai kembali penanaman di pekarangan rumah. Kami berharap bisa memanfaatkan pekarangan ini dengan optimal untuk menyediakan makanan sehat bagi keluarga kami,” tambahnya.
Melalui inisiatif seperti ini, PT Tirta Investama Tanggamus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mengatasi masalah stunting. Dengan fokus pada pemanfaatan pekarangan rumah, diharapkan masyarakat Tanggamus bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehat dan bergizi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka.(rls)