Pesawaran – Dugaan perundungan (bullying) fisik dan verbal terjadi di Ponpes Al-Hadi, Desa Sungailangka, Kecamatan Gedongtataan Pesawaran, Provinsi Lampung.
Salah satu wali murid, AM (40) mengatakan anak laki-lakinya yang berinisial AO (13) diduga menjadi korban bullying verbal maupun fisik bahkan diduga disuruh minum cairan pembersih lantai di pesantren modern tersebut. Peristiwa tersebut pada Senin (20/11/2023).
“Dia dipukul oleh teman-temannya, dicekik leher bajunya oleh seorang pengajar,” kata AM seperti dilansir Helo Indonesia Lampung, Jumat (24/11/2023).
Dampak dari dugaan perundungan tersebut, anaknya sakit dan merasa trauma mendalam serta tidak mau kembali ke pesantren.
AM menceritakan ihwal terbongkarnya dugaan perundungan di Ponpes Al-Hadi, saat ia
mengantarkan anaknya ke pesantren pada Minggu (19/11/). Kemudian pada Rabu (22/11), pihak pesantren meminta orangtuanya menjemput sang putra alasan sakit.
Setelah dijemput, AO menceritakan dirinya dibully bahkan dipaksa minum cairan pembersih lantai. “Sampai sekarang, anak saya belum sehat. Kemaren, saya bawa ke rumah sakit untuk berobat,” ujarnya.
“Pihak pesantren juga, waktu itu melalui pesan whatsApp memberitahu bahwa orangtua pelaku mau datang ke pesantren jadi kami diminta kesana,” kata dia. Namun, dia akan mengambil langkah hukum apabila tidak ada itikad baik dari pihak pengelola pesantren.
Ketua Pesantren Al-Hadi yang minta dipanggil Umi mengatakan belum mau memberikan keterangan. “Saya belum mau kasih keterangan kalau tidak ada kedua orangtua korban, nanti takut salah,” kata Umi. (Ndi)