Diskusi JMSI: Pemilu 2024 Itu Dialektika Gagasan

BANDARLAMPUNG– Menjelang Pemilu 2024, media massa, khususnya yang tergabung dalam Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) diimbau untuk memberikan ruang dialektika gagasan hingganya masyarakat pemilih ditawarkan guna perbaikan keadaan.

Hal itu disampaikan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa dalam diskusi yang digelar JMSI Jakarta di Petra Restaurant,(18/8) menjawab pertanyaan dari salah seorang peserta diskusi mengenai apa yang harus dilakukan anggota JMSI untuk memperbaiki nasib puluhan juta rakyat Indonesia yang masih berada di garis dan di bawah garis kemiskinan.

“Yang bisa dilakukan JMSI adalah mendorong anggota-anggotanya, yang adalah perusahaan pers, untuk memberikan ruang yang cukup, pertama bagi (pemberitaan) kondisi yang betul-betul dialami masyarakat. Kedua, bagi pertukaran gagasan yang positif,” ujar Teguh Santosa.

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar dalam kompetisi politik nanti yang diperbincangkan dan yang dipercakapkan di ruang publik, terutama di ruang publik digital, adalah gagasan-gagasan dan program-program kerja. Bukan lagi pernyataan-pernyataan yang emosional dan statement-statement yg menyerang personal demikian disampaikan Teguh pada diskusi “Pers Indonesia: Dulu, Kini dan Masa Depan” yang dipandu Sekretaris JMSI Jakarta, Aendra Medita.

Terkait itu, Ketua Jaringan Serikat Media Siber (JMSI) Lampung, Ahmad Novriwan sepakat dengan pernyataan Ketum JMSI, Teguh Santosa. Dalam konteks daerah, nama-nama yang sekarang muncul dalam Daftar Calon Sementara (DCS) 2024 nama-nama beken dan memiliki kapabilitas.

Sinkronisasi Program Dan Capaian
Novriwan berharap mereka telah mengantongi catatan kekurangan, kebutuhan masing-masing daerah pemilihannya. Hingga hari ini, belum ada satupun legislator dalam kampanyenya mengatakan; kalau ini menjadi programnya. Dan ini sudah dilakukan-setelah 5 tahun.

Sinkronisasi gagasan pada awal pencalonan, kemudian melaporkan kerja yang telah dilakukan belum pernah ada. JMSI tidak mendorong caleg seperti ini untuk kembali dipilih.

“Wakil rakyat harus bekerja memperjuangkan aspirasi masyarakat. Selalu libatkan mereka dalam menyusun rencana pembangunan. Juallah program Anda. Apa kelebihan Anda, apa visi Anda kalau terpilih. Itu yang menjadi hal yang sangat penting,” pungkas Novriwan, Minggu (20/8).

Diketahui, berdasarkan PKPU nomor 6 tahun 2023, Dapil 1 DPR RI Lampung meliputi, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, Pringsewu, Lampung Barat dan Metro jumlah kursi pada Dapil 1 tetap 10 kursi.

Sedangkan untuk Dapil 2 DPR RI meliputi, Lampung Timur, Lampung Tengah, Way Kanan, Tulang Bawang, Mesuji, Tulang Bawang Barat dan Lampung Utara jumlah kursi tetap 10 kursi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *