Komut PTPN VII: Kuatkan Integritas Personel

BENGKULU—Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat mengingatkan seluruh insan PTPN VII menguatkan integritas personel. Pernyataan itu disampaikan saat memberi arahan kepada seluruh manajer dan para staf PTPN VII Wilayah Bengkulu di Unit Padang Pelawi, Jumat (28/7/23). Menurut Pak Nur, sapaan akrabnya, integritas adalah benih utama yang akan menumbuhkan rasa memiliki dan peduli terhadap masalah yang dihadapi perusahaan.
Kunjungan kerja Nurhidayat didampingi R. Wiwin Istanti (Komisaris) dan tim Komite Audit berlangsung tiga hari. Dari Board of Management (BoM), hadir Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy, SEVP Operation Budi Susilo, Kabag Ops. I Danil Solikhin, Kabag Ops. II Wiyoso, dan beberapa lainnya. Sementara, tiga manajer didampingi para staf hadir untuk presentasi kinerja unitnya masing-masing.
Tidak hanya Pak Nur, R. Wiwin Istanti dan Ryanto Wisnuardhy juga menekankan ikhwal integritas ini. Nurhidayat melihat turunnya integritas menjadi salah satu penyebab banyak persoalan teknis di lapangan tidak kunjung mendapat solusi.
“Soal keamanan produksi alias pencurian sawit dan karet, misalnya, sudah diatasi dengan berbagai strategi dan kebijakan, tetapi sampai hari ini masih terjadi. Dari penempatan Aparat Keamanan sampai membuat parit border, ini belum bisa teratasi. Oleh karena itu, mari kita coba solusi dari dalam. Yakni, kita semua kuatkan rasa memiliki, peduli keadaan, dan bertanggung jawab atas masalah ini,” kata dia.
Menguatkan statemen Pak Nur, Komisaris R. Wiwin Istanti juga meminta setiap unsur pimpinan di PTPN VII untuk melibatkan semua elemen dalam mengatasi keamanan. Satu masalah yang tak kunjung selesai dari waktu ke waktu, menurut dia harus mendapat perhatian serius dan selayaknya mendapat treatmen yang tidak biasanya.
“Ibarat kita sakit, lalu berobat berulang-ulang tetapi tidak sembuh, maka dokter harus menilik lebih dalam dari sisi lain tentang penyakit ini. Mungkin dosis obatnya kurang, mungkin jenis obatnya yang tidak pas, atau yang lainnya. Bahkan, jika tak kunjung sembuh, bisa jadi ada faktor kejiwaan. Maka, kita harus kaji sampai ketemu formulanya,” kata dia.
Tentang formula yang pas untuk mengatasi suatu masalah, Direktur Ryanto Wisnuardhy mengambil sample dari kinerja PTPN VII Unit Ketahun yang mengelola karet. Setelah mendengar pemaparan kinerja Hendra Putra, Manajer Unit Ketahun, ia menilai ada satu sistem atau model kinerja yang harus ditularkan ke unit lain. Hendra Putra yang memimpin unit yang berada di Bengkulu Utara ini berhasil membawa Unit Ketahun dari rugi menjadi untung.
“Saya memberi apresiasi kepada Unit Ketahun yang tahun ini berhasil keluar dari kerugian, meskipun masih on going. Bukan sekadar angka, tetapi model percepatan pemulihan yang diterapkan Pak Hendra bersama timnya harus menjadi role model. Ketahun (PTPN VII Unit Ketahun) dari nomor buncit dari 11 kebun karet kita, dalam setahun bisa menembus nomor dua. Ini harus menjadi model,» kata dia.
Menurut Chief Ryan, sapaan akrabnya, bukti empirik yang ditunjukkan Unit Ketahun mempunyai korelasi positif dengan masalah integritas. Sebab, dengan sistem apapun yang diterapkan, jika unsur pimpinan gagal menguatkan faktor integritas, akan sulit mencapai target-target.
“Dalam sistem manajemen SDM itu kita mengenal tiga faktor utama untuk berhasil. Yakni, knowledge, kompetensi, dan attitude. Nah, attitude atau kepribadian itu muncul dari sikap positif dan niat baik yang biasa kita sebut integritas,” tambah dia.
Di sisi teknis, SEVP Operation PTPN VII Budi Susilo menyatakan potensi unit-unit PTPN VII di Wilayah Bengkulu sesungguhnya sangat besar. Hal itu terlihat dari berbagai indikator awal pada tanaman yang tumbuh sesuai perkiraan.
“Kepada teman-teman di Pawi (Unit Padang Pelawi), Ketahun, dan Tapi (Talo Pino), tolong pastikan potensi Anda masing-masing tergali semua. Pastikan tenaga kerja cukup, dimotivasi untuk kerja keras meraih prestasi, dan pastikan keamanan terjadi. Lalu, tekan biaya produksi dengan melakukan kebijakan tepat guna dan tepat sasaran,” kata dia.
Di akhir sesi, Direktur Ryanto Wisnuardhy mensosialisasikan soal road map perusahaan berkaitan dengan transformasi bisnis di bawah Holding Perkebunan Nusantara. Ia mengatakan, dalam waktu dekat, PTPN VII akan ikut melebur ke dalam supporting.co, anak perusahaan PTPN III Holding setelah transformasi.
“PTPN VII segera berubah bersama sembilan PTPN lain di bawah PTPN Group ke dalam subholding supporting.co.
Dengan perubahan ini, kita akan menjadi lebih besar, lebih kuat, dan lebih maju. Tidak ada ekses negatif bagi semua karyawan. Tidak akan ada PHK, pengurangan penghasilan, dan hak-hak normatif lainnya,” tambah dia.
Dalam konteks ini, Ryan meminta semua personel PTPN VII untuk bersiap bergabung dengan ribuan karyawan dari PTPN lain dalam supporting.co. “Kita akan bekerja sama dengan lebih banyak orang. Jadilan duta PTPN VII di supporting.co dengan kepala tegak. Artinya, jaga nama baik perusahaan yang kita bawa bergabung ke perusahaan baru,” kata dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *