Lampung Selatan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan telah menyalurkan bantuan uang tunai Rp13 juta lebih untuk 27 warga yang terdampak angin puting beliung di Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan pada 9 Juli 2023 lalu.
Dana bantuan tersebut bersumber dari Pemda Lampung Selatan melalui BTT yang tersedia di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Dari 27 warga yang menerima bantuan pun bervariasi, ada yang menerima Rp300 ribu- Rp750 ribu.
Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan, Heri Bastian menyebut, pada tanggal 13 Mei lalu, ia bersama tim melihat langsung ke lokasi bersama tim TRC dan esoknya langsung menurunkan tim investasi bersama Kades setempat. Jadi total kerusakan akibat puting beliung itu sebanyak 27 rumah.
“Ya, BPBD yang menyalurkan melalui sumber dana BTT yang tersedia di BPKAD sebanyak Rp13.300.000,00. Dari 27 warga yang menerima bantuan itu tidak sama jumlah dananya,” jelasnya saat di wawancarai awak media, Sabtu (15/7/23).
Ia menambahkan, setelah melihat kondisi real dan diinventarisasi rata-rata kondisi yang rusak ada kategori bagaimana pemerintah daerah memberikan bantuan ke rumah permanen, semi permanen. Dari 27 rumah itu rata-rata rusak ringan di bagian atap kemungkinan asbesnya.
“Jumlahnya bervariasi disesuaikan dengan kondisi real kerusakannya, Rp 300 ribu, Rp500 ribu dan Rp750 ribub. Tanpa ada potongan apapun,” pungkasnya.
Sebelumnya, Korban angin puting beliung Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan keluhkan bantuan yang didapat tidak sesuai.
Berdasarkan informasi yang didapat salah satu korban terdampak bencana angin puting beliung,
bantuan pertama dari Pemkab Lampung Selatan, yaitu berupa sembako, minyak 1 liter, mie instan 10 buah, gula 1/4 kg , sarden ukuran kecil 1 kaleng, beras 5 kg kalau diuangkan sekitar Rp 100 ribu, dan pembagiannya pun merata ke semua korban bencana puting beliung.
Kemudian, bantuan kedua yang diberikan oleh Pemerintah Daerah yang diwakilkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Lampung Selatan, bantuan dari BPBD dirasa kurang sesuai.
“Tanggal 9 Juli 2023 kemarin, kami seluruh korban angin puting beliung diberi intruksi untuk berkumpul di balai desa setempat, guna mendapatkan bantuan kembali,” ungkapnya saat dihubungi baru-baru ini.
Ia merasa ada janggal, karena dipanggil satu persatu saat diberi bantuan. Pun bagian yang rumahnya mengalami kerusakan parah dipanggil belakangan.
“Sedangkan bagian yang rumahnya mengalami kerusakan ringan dipanggil bagian pertama,” imbuhnya.
Ia mengatakan, keanehan kembali muncul, saat mendengar kabar rumah warga yang mengalami kerusakan parah mendapatkan bantuan lebih sedikit daripada mereka yang mengalami kerusakan ringan.
“Buat mereka (warga) yang mengalami kerusakan ringan dapat bantuan sebesar Rp500-700 ribu. Sedangkan kami yang mengalami kerusakan parah cuman dapat Rp500 ribu,” katanya.
Wanita berjilbab ini berujar, hal ini yang membuat kisruh dan protes di saat pembagian bantuan, rumah yang kerusakannya tidak parah, hanya bocor asbesnya dan hanya ditambal saja malah mendapatkan bantuan lebih banyak.
“Bahkan ada saudara dan tetangga saya yang keangkat balok rumahnya hanya mendapatkan bantuan Rp500 ribu, sedangkan biaya memperbaikinya Rp2 juta lebih,” paparnya.
Ia mengaku mendapat kabar dari salah satu tokoh, di desa, bantuan turun dari Pemerintah Daerah sebesar Rp 27 juta.
“Tapi sebelum dibagikan juga ada bocoran bantuan Rp1,5 juta pada korban, tapi yang turun hanya Rp13 juta, alasan BPBD yang di-acc hanya Rp13 juta,” ungkapnya.
“Kami protes ke pihak BPDB Lamsel kenapa bisa begini, bukannya kami tidak bersyukur, tapi caranya tidak begini, bantuan yang diberikan tidak sesuai,” tambahannya
Padahal kata dia, sebelumnya pihak BPBD Lampung Selatan sudah melakukan peninjau terhadap rumah para korban terdampak angin puting beliung, bahkan sudah difoto sebagai bukti.
“Tapi ketika pembagian bantuan, malah tidak sesuai, jadi ya percuma saja dong peninjauan yang dilakukan oleh BPDB,” sesalnya.
Ia menuturkan, ia dan para korban yang mengalami kerusakan parah, sudah membuat surat pernyataan terkait pembagian bantuan yang tidak adil.
“Semuanya sudah ikut tanda tangan, dan surat pernyataan ini sudah kami sampaikan ke BPDB Lamsel di saat itu juga untuk disampaikan ke pemerintah daerah, mereka perwakilan BPDB Lamsel mengiyakan akan menyampaikan protes ini, tapi yang saya takutnya hanya janji saja dan tidak disampaikan protes kami,” tegasnya.
Kepala desa Rangai Tritunggal, Sopyan membenarkan ada beberapa rumah warganya yang terdampak hujan disertai angin puting.
“Akibatnya 19 rumah di dusun kampung Sawah, Desa Rangai Tritunggal, mengalami kerusakan ringan,” kata Sopyan, Minggu (14/5).
Sedangkan 7 rumah lainnya, kata Sopyan, mengalami rusak sedang.
Sopyan menyebut, tidak ada rumah yang roboh akibat hujan disertai angin puting beliung tersebut.
Hanya saja, menurut sopyan, ada beberapa bagian rumah warga yang mengalami kerusakan atap ringan.
“Sebatas beberapa asbes atap rumah warga yang bergeser,” ujarnya
Sopyan menyebut tidak ada korban, akibat peristiwa hujan disertai angin puting beliung tersebut.(gus/rud/ndi)