BANDAR LAMPUNG—Awal tahun 2023, PTPN VII kembali mengadakan donor darah massal. Sebanyak 64 kantong darah terkumpul pada aksi sosial yang diadakan di GSG Kolaboratif Kantor Direksi Bandar Lampung, Selasa (7/2/23).
Satu tim medis terdiri dari satu dokter, empat paramedis, dan staf dihadirkan untuk melayani karyawan PTPN VII. Para pendonor berasal dari empat unit kerja PTPN VII, yakni Kantor Direksi, Unit Way Berulu, Unit Way Lima, dan Unit Rejosari-Pematang Kiwah. Beberapa pejabat utama PTPN VII ikut menyumbangkan darahnya pada even itu. Antara lain, Kabag SPI Ary Askari, Sekretaris Perusahaan Bambang Hartawan, dan beberapa lainnya.
Sekretaris Perusahaan PTPN VII Bambang Hartawan mengatakan, donor darah adalah agenda rutin tiga bulanan di lingkungan PTPN VII. Agenda kemanusiaan ini, kata dia, adalah opsi untuk mengasah rasa kepedulian karyawan terhadap kondisi lingkungannya.
“Bagi kami, donor darah adalah wujud konkret dari rasa peduli setiap insan manusia. Selain itu, melalui donor darah ini manajemen dapat memetakan tingkat kesehatan karyawan. Dan yang pasti, ini adalah salah satu sumbangsih kami PTPN VII untuk kemanusiaan,” kata dia.
Bambang mengimbau kepada seluruh karyawan PTPN VII untuk ikut pada agenda ini tiga bulan mendatang. Ia meyakini, donor darah akan meningkatkan kebugaran tubuh karena darah dalam tubuh berganti dengan produksi darah baru dalam tubuh.
Eko, dokter yang memimpin tim medis dari PMI Bandar Lampung mengatakan, pihaknya menerima 75 calon pendonor pada even ini. Namun, tidak semua bisa diambil darahnya dengan beberapa sebab.
“Kami memeriksa 75 peserta, tetapi ada 11 orang yang batal karena beberapa sebab. Ada yang karena masih mengkonsumsi obat, ada yang tensinya tinggi, dan lainnya,” kata dokter muda ini.
Kepada PTPN VII, Eko menyampaikan apresiasi atas prakarsa karyawan menyumbangkan darahnya untuk kemanusiaan secara tepat waktu. Menurut dia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mendonorkan darahnya karena kebutuhan sedang cukup tinggi.
“Sejak Desember (2022) lalu, ada peningkatan jumlah penderita DBD di Bandar Lampung yang mengakibatkan kebutuhan darah meningkat. Sebab, DBD itu kan yang diserang trombositnya atau darah putih. Nah, kandungan darah putih pada sekantong darah itu hanya sekitar 10 persen. Jadi, kita butuh banyak sekali donor,”kata dia.
Dokter yang juga bertugas di Klinik Pratama Kedaton itu mengatakan, memasuki Februari ini kasus DBD mulai menurun. Namun demikian, darah yang diambil dari pendonor masih sangat dibutuhkan sebagai stok di PMI.
“Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Oleh karena itu, kami tetap membutuhkan dan mengimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya sebagai stok. Tujuannya, kalau terjadi kondisi darurat seperti bencana alam, kita cukup siap,” kata dia.
Eko mengakui, dalam beberapa tahun terakhir pihak PMI tidak terlalu khawatir dengan stok darah. Ia mengatakan, kesadaran masyarakat yang tergabung dalam organisasi, seperti perusahaan, instansi, sekolah, dan komunitas lain sudah muncul. Setiap hari, kata dia, pihaknya selalu ada agenda donor darah massal yang dilayani di lokasi.
“Dalam beberapa tahun terakhir, banyak permintaan dari komunitas, baik instansi, perusahaan, termasuk kampus dan sekolah yang mengadakan donor darah. Saya berkeyakinan, kesadaran itu muncul dari keteladanan komunitas lain. Dan, PTPN VII adalah salah satu teladan itu,” tambah dia.
Andi, salah satu karyawan PTPN VII Kantor Direksi yang mengikuti donor mengaku merasa lebih sehat dengan rutin donor darah. Ia mengatakan, aktivitas harian yang padat menuntut kondisi fisik yang prima.
“Saya rutin ikut donor darah dikantor. Alhamdulillah kondisi kesehatan saya cukup baik. Saya yakin, kondisi kesehatan ini ada korelasinya dengan rutin donor karena darah kita berganti,” kata dia. (HUMAS PTPN VII)