Lampung Barat – Ribuan ikan mati mendadak di Danau Ranau Kecamatan Lumbok Seminung Lampung Barat, matinya ikan mendadak itu diketahui warga pemilik keramba, karena ikan-ikan yang disemai pada mengapung.
Menurut keterangan warga sekitar danau, air danau seketika berubah warna, jika sebelumnya berwarna hajau kebiruan tiba-tiba berubah menjadi hitam kecoklatan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, saat itulah ikan-ikan yang didalam danau bermunculan dan mengapung karena mati mendadak.
Soni warga Pekon Kagungan mengatakan, ikan-ikan yang mati tersebut awalnya mengapung seperti mabuk, manum lama kelamaan menjadi mati, ribuan ikan baik yang dalam keramba apung milik petani ikan maupun ikan liar di danau ranau ikut mati.
“Sebenarnya kejadian seperti ini bagi kami, bukan sesuatu yang aneh, karena sudah sering terjadi, beberapa tahun yang lalu juga terjadi seperti ini, tanpa adanya tindakan husus akan normal kembali,” kata dia.
Lanjutnya, menurut kepercayaan orang setempat itu namanya bantilehan, atau penomena alam gunung seminung yang mengalami berubahan cuaca, sehingga air bisa berubah dan mengandung keasaman berlebihan hingga ikan akan mati.
“Pinggiran Danau Ranau Lumbok Seminung ini, dikelilingi oleh gunung, dan salah satu gunung yang aktif yakni gunung seminung, jadi bisa dimungkinkan berubahnya warna air itu datangnya dari dalam gunung yabg aktif tersebut, bahkan bisa jadi mengandung belerang,” ungkapnya. (Edi)