BANDARLAMPUNG—Guna meningkatkan kemampuan leadhership puncak pimpinan di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, dilaksanakan workshop Decision Making & Driving Execution. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari Rabu-Kamis (30 Nov-1 Des/2022) diikuti 40 orang, bertempat di ruang Harmonis Kantor Direksi.
Dalam workshop ini peserta diberikan dua materi utama yakni kepemimpinan dan keberanian dalam pengambilan keputusan yang disampaikan Endang Suraningsih selaku Direktur Manajemen Aset PT RNI. Dan keberanian pimpinan dalam mengeksekusi strategi dan program yang akan disampaikan oleh Mahmudi Direktur Produksi Pengembangan PTPN III.
Pemateri lain yakni Dra Dwi Aryani Suryaningrum, MFM (Senior Subject Matter Expert PT LPP Agro Nusantara) dan Agnes Isti Idawati, M. Si., Psikolog
(Senior Subject Matter Expert PT LPP Agro Nusantara).
Direktur PTPN VII Riyanto Wisnuardhy menjelaskan, dilaksanakannya pelatihan ini bagi para puncak pimpinan, agar bisa memberikan implementasi khususnya dalam pengambilan keputusan dan kemampuan menerjemahkan dan mengimplementasikan strategi di wialyah kerja masing masing. Serta memastikan terlaksananya pekerjaan untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Manajer diharapkan memiliki keberanian melakukan eksekusi deengan tetap mempertimbangkan resikonya.
Materi ini kepemimpinan dan keberanian dalam pengambilan keputusan ditujukan kepada para menajer dalam mengembangkan kepemipinan yang kuat di era perubahan. Dan juga untuk melatih para menajer untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Sedangkan materi keberanian pimpinan dalam mengeksekusi strategi dan program ditunjukan untuk membantu para manajer puncak dalam mengembangkan kepemimpinan kuat di wiyalah atau kebun, dan memiliki keberanian dalam mengeksekusi.
“Sebagai Pemimpin, pelatihan ini sangat perlu, karena kami melihat masih banyak hal kelemahan kita sebagai pimpinan, dalam keberanian membuat keputusan ini masih kurang. Seringkali tidak bisa memberikan keputusan termasuk dalam hal yang terkait eksekusi, dengan menciptakan strategi-strategi, dan masih adanya kendala dilevel manajer,” katanya.
Ia juga berterima kasih kepada Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) yang telah memberikan pelatihan, dengan pemateri yang secara kapabilitas kompetensinya sudah teruji.
“Pelatihan ini juga mendukung program internalisasi AKHLAK pada aspek Kompeten,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ryanto juga mengingatkan kepada semua peserta bila saat ini PTPN VII sudah tergabung dalam Palm Co dan Am Co. dengan tergabungnya sebagai sub holding secara otomatis karyawan akan bersaing nasional. Dan saatnya sekarang ini untuk meningkatkan kompetensi masing masing karyawan. Tidak menutup kemungkinan manajer di unit usaha Tulungbuyut diambil dari PTPN IV atau PTPN V.
Ia berharap para peserta bisa mengambil intisari dari pelatihan ini dan dapat mengempelemtasikannya di masing-masing unit. (**)