Bandar Lampung – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Brantas Narkotika Maksiat (BNM RI) Fauzi Malanda mengatakan, BNM RI
salah satu organisasi masyarakat dan lahir dari masyarakat, yang sangat perihatin akan bahaya narkoba dan perilaku maksiat di kehidupan bernegara dan berbangsa ini.
“Yang akan menghancurkan nasib Dan masa depan bangsa,” kata Fauzi, Sabtu 15 Oktober 2022.
Fauzi Malanda menyatakan perang terhadap narkoba, kata dia, merasa kehidupan ini semakin terpuruk, salah satunya mental dan moral penegak hukum di negara ini.
“Menyikapi peredaran narkoba yang semakin hari semakin mengerikan ini perlu kerja keras seluruh komponen bangsa,” ucapnya.
Ia berujar, dengan satu tekad nyatakan niat perang terhadap narkoba dari hati bukan sekedar ucapan.
BNM sebagai penggiat narkoba berjuang dan bekerja tanpa bantuan dari pemerintah telah sanggup untuk melakukan penyuluhan di masyarakat tidak henti-hentinya.
“Karena yang kami cari adalah ibadah semata,” kata dia.
Fauzi Malanda sangat menyayangkan adanya oknum petinggi Polri dan memiliki kekuasaan di daerah justru terlibat penjualan narkoba.
“Hukuman yang pantas adalah hukuman mati. Seharusnya dengan amanah dan kewenangan yang diberikan harus bertanggung jawab memberantas narkoba, bukan malah ikut menjual dan lebih miris yang di jual adalah barang bukti,” paparnya.
BNM RI minta kepada pimpinan Polri,
untuk terus mengawasi seluruh jajarannya yang menangani masalah narkoba.
“Jangan mencari kesempatan dan bekerja dan menjadi petugas komersialisasi. Bermain dengan uang, dalam setiap bentuk penanganan perkara narkoba,” ucapnya.
“Masih sangatlah sulit untuk melakukan pemberantasan narkoba. Jika tidak bersatu padunya masyarakat ikut perang terhadap narkoba,” paparnya (ndi)