BANDAR LAMPUNG—Di tengah kelimun warga yang menikmati suasana Car Free Day di Kawasan Tugu Adipura, Walikota Bandarlampung Eva Dwiana menyempatkan singgah di lapak FKPPIB. Anak-anak karyawan BUMN itu melakukan door stop kepada Bunda Eva, sapaan akrab istri Herman HN itu untuk mencicipi teh hangat yang diseduh dari teh hitam merek Gunung Dempo yang produksi PTPN VII, Ahad (25/9/22).
“Bunda, mari cicipi Teh Gunung Dempo, Bun. Ini teh hitam dari lereng Gunung Dempo di Pagaralam, Sumsel yang diproduksi PTPN VII,” kata Sri Kartini, salah satu pengurus FKPPIB yang bersama anggota lain mengenalkan teh kepada masyarakat Bandarlampung itu.
Mendengar tawaran itu, Bunda Eva yang didampingi belasan pejabat Pemkot Bandarlampung langsung mendekat. Beberapa pertanyaan tentang produk ini disampaikan kepada anak-anak FKPPIB. Antara lain tentang khasiat, bahan baku, hingga dimana produk ini bisa dibeli.
“Saya coba, ya. Wah, masih panas, nih. Tunggu sebentar biar agak hangat. Sruuuups….ah. Nah, ini teh asli. Rasa sepetnya khas banget… Memang kalau mau sehat, minum tehnya nggak usah pakai gula begini. Tapi, kalau ditambah gula sedikit, pasti nikmat banget,” kata Eva Dwiana.
Mengomentari produk ini, Eva Dwiana memuji upaya PTPN VII mengenalkan teh yang diproduksinya. Ia mengatakan, hampir setiap rumah tangga di Indonesia, pasti memiliki persediaan teh di rumahnya. Sebab, teh adalah minuman paling populer dan sudah seperti kebutuhan pokok orang Indonesia, bahkan dunia.
“Setiap orang pasti punya teh di rumahnya. Kalau ada tamu, teh adalah suguhan yang pasti ada. Sebab, minum teh itu sehat, bisa bikin langsing dan kulit cerah, dan menyegarkan. Memang lebih baik kalau tidak pakai gula. Bagus ini, PTPN VII maju terus,” kata Walikota ramah ini.
Kehadiran anak-anak FKPPIB di area car free day Kota Bandarlampung untuk mengenalkan teh Gunung Dempo sudah yang kedua kalinya. Ratusan cup teh yang dibagikan secara gratis itu mendapat sambutan hangat. Meskipun tidak “dagang”, pelapak “terpaksa” melakukan transaksi dengan penikmat kopi di area karena banyak yang ingin membeli.
“Sebenarnya kami belum jualan, tetapi banyak sekali yang mau beli. Mungkin karena langsung mencoba rasanya dari sample yang kami berikan secara gratis. Ya, terpaksa sample produk yang kami display kami jual, ” kata Tezza Aldiano, Ketua Umum FKPPIB di lokasi acara yang juga berbarengan dengan Kampanye Antikorupsi yang menghadirkan Bus KPK itu.
Upaya FKPPIB membantu menguatkan pengenalan berbagai produk dan program BUMN mendapat apresiasi Manajemen PTPN VII. Kepala Bagian Pengadaan, Pemasaran, dan Umum PTPN VII Iyushar Gandasaputra mengapresiasi prakarsa FKPPIB dalam mempromosikan teh yang diproduksi perusahaannya. Ia mengatakan, pihaknya belum melakukan kerjasama secara formal dengan FKPPIB, tetapi program pengenalan produk sudah dilakukan dan PTPN VII. Tujuan kita
PTPN VII, itu dapat sinergi secara positip dengan siapapun apalagi dengan FKPPIB.
“Saya berterima kasih kepada FKPPIB. Kebetulan, kami PTPN VII punya beberapa produk retail yang memang harus segera dikenalkan ke pasar. Untuk saat ini, baru teh dan gula putih. Untuk teh masih pakai merek Gunung Dempo. Sedangkan gula putih sudah pakai merek Nusakita yang merupakan brand nasional dari PTPN Holding,” kata Bang Iyus, sapaan akrab Iyushar Gandasaputra.
Tentang teh Gunung Dempo, Bang Iyus sangat optimistis akan mendapat pasar di masyarakat Indonesia. Selain karena setiap rumah pasti punya teh, teh Gunung Dempo memiliki banyak manfaat kesehatan dan rasa yang khas dan berbeda dari teh kebanyakan.
“Teh Gunung Dempo ini kami produksi di Pabrik Teh PTPN VII Unit Pagaralam. Lokasi kebunnya di lereng yang menghadap timur, jadi dapat sinar matahari pagi penuh. Ini amat jarang sehingga rasanya khas dan manfaat kesehatannya banyak. Selama ini kami produksi untuk ekspor. Nah, sekarang saatnya kita nikmati teh kualitas dunia,” kata dia.
Senada dengan Bang Iyus, Kepala Sub Bagian Pemasaran PTPN VII Ella Sari Indriani yang hadir di arena CFD menyatakan sepakat dengan cara FKPPIB mengenalkan produk. Meskipun belum berkonsep ketat, sebagai upaya awal untuk mengukur respons pasar sudah sangata baik dan mengena. Terlebih PTPN Holding sudah melaunching Nusakita sebagai brand nasional seluruh produk retailnya.
“Kami siap berkolaborasi dengan FKPPIB untuk membumikan Nusakita sebagai produk retail Holding Perkebunan Nusantara. Untuk PTPN VII, sementara baru punya teh dan gula putih yang dikemas ukuran retail,” kata dia.
Di arena pengenalan produk yang berada di bilangan Tugu Adipura, Kota Bandar Lampung itu, berbagai komentar disampaikan para penikmat teh. Anisa (50 th), seorang ANS Pemkot Bandarlampung komentar positif kepada produk teh milik BUMN Perkebunan ini. Menurutnya, teh yang disuguhkan kepada pengunjung sangat terasa orisinalitasnya.
“Tehnya menyegarkan, cocok sekali dinikmati disuasana pagi hari setelah berolah raga. Punya rasa khas sepet terasa banget. Beda dengan teh-teh merek lain. Apalagi ini disajikan nggak pakai gula, jadi kerasa banget,” kata wanita enegik yang mempunyai 2 orang cucu ini.
Di lokasi acara, Ketua kegiatan Promosi Nusa FKPPIB Rafli mengatakan, gelar lapak teh Gunung Dempo ini sudah yang ketiga.
“Kegiatan ini, sebagai bentuk butir misi FKPPIB yaitu menjadi motor penggerak dan garda terdepan kemajuan dan kebangkitan BUMN Indonesia” tegas mahasiswa UIN Fakultas Psikologi Islam ini.
Sepekan sebelumnya, anak-anak FKPPIB Sumsel membuka lapak teh probono ini di Taman Kambang Iwak, Kota Palembang. Menurut Rafli, FKPPIB berencana menggandeng PT Angkasa Pura II Bandara Raden Intan II dan PT KAI untuk bisa mengenalkan produk ke penumpang pesawat dan kereta api. (Rel)