Pemprov Lampung Penandatanganan Nota Kesepahaman Percepatan Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik

BANDARLAMPUNG – Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya memberikan Pelatihan Olahan Pangan dan Literasi Digital kepada Komunitas Disabilitas (dif_able).

Pelatihan merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang diketuai Triowali Rosandy, S.Kom., M.T.I. dengan anggota Novita Sari, S.Sos., M.M. Pelatihan itu diikuti 15 peserta pada 28 Mei lalu, di Dapur Difable.

Ketua Tim Pengabdian, Triowali Rosandy mengatakan Pelatihan Olahan Pangan dan Literasi Digital diberikan untuk memberikan pengetahuan kepada Komunitas Disabilitas Tuli dan Bisu terkait dengan pembuatan produk. “Membuat inovasi produk dari bahan pisang dan singkong kepada Komunitas dif_able,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, Komunitas dif_able juga diberikan pengetahuan dalam pemasaran digital produk yang telah dibuat. “Jadi, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan dalam pengolahan bahan pangan dari pisang dan singkong tetapi juga dalam penjualannya,” ujarnya.

Dosen Prodi Teknik Informatika ini melanjutkan dengan memberikan pelatihan tersebut juga Komunitas dif_able dapat penghasilan tambahan. “Pisang dan singkong juga sangat mudah dan terjangkau untuk diperoleh dengan mengolahnya membuat olahannya bernilai jual tinggi,” tuturnya.

Triowali berharap setelah pelatihan Komunitas difa_ble dapat lebih produktif lagi dalam mengolah bahan mentah singkong dan pisang untuk menjadi makanan olahan baru. “Dengan keterbatasan yang dimiliki Komunitas dif_able juga dapat menghasilkan banyak olahan makanan dari pisang maupun singkong,” pungkasnya. (**)BANDARLAMPUNG – Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya memberikan Pelatihan Olahan Pangan dan Literasi Digital kepada Komunitas Disabilitas (dif_able).

Pelatihan merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang diketuai Triowali Rosandy, S.Kom., M.T.I. dengan anggota Novita Sari, S.Sos., M.M. Pelatihan itu diikuti 15 peserta pada 28 Mei lalu, di Dapur Difable.

Ketua Tim Pengabdian, Triowali Rosandy mengatakan Pelatihan Olahan Pangan dan Literasi Digital diberikan untuk memberikan pengetahuan kepada Komunitas Disabilitas Tuli dan Bisu terkait dengan pembuatan produk. “Membuat inovasi produk dari bahan pisang dan singkong kepada Komunitas dif_able,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, Komunitas dif_able juga diberikan pengetahuan dalam pemasaran digital produk yang telah dibuat. “Jadi, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan dalam pengolahan bahan pangan dari pisang dan singkong tetapi juga dalam penjualannya,” ujarnya.

Dosen Prodi Teknik Informatika ini melanjutkan dengan memberikan pelatihan tersebut juga Komunitas dif_able dapat penghasilan tambahan. “Pisang dan singkong juga sangat mudah dan terjangkau untuk diperoleh dengan mengolahnya membuat olahannya bernilai jual tinggi,” tuturnya.

Triowali berharap setelah pelatihan Komunitas difa_ble dapat lebih produktif lagi dalam mengolah bahan mentah singkong dan pisang untuk menjadi makanan olahan baru. “Dengan keterbatasan yang dimiliki Komunitas dif_able juga dapat menghasilkan banyak olahan makanan dari pisang maupun singkong,” pungkasnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *