Purnama Tiyuh-tiyuh Tubaba, Bupati Umar Ahmad Berpamitan

Tulang Bawang Barat – Kolektif Seni Tulang Bawang Barat (Tubaba) kembali menggelar Purnama Tiyuh-Tiyuh edisi ke-2, Seluruh acara tersebut berlangsung di Kota Budaya Ulluan Nughik, Tubaba, Sabtu 21 Mei 2022.

Edisi sebelumnya diselenggarakan pada maret lalu. Sejak pertama kali digelar, “Purnama Tiyuh-tiyuh” diciptakan sebagai ruang perlintasan gagasan dan jaringan antar komunitas seni di berbagai tiyuh (desa) di Kabupaten Tubaba dengan warga tiyuh di Tubaba.

Seni dalam “Purnama Tiyuh-tiyuh” menjadi cara setiap yang terlibat, warga seni maupun warga negara membincangkan dan melihat kembali atas berbagai persoalan yang berlangsung di sekitar tiyuhnya beserta seluruh pengetahuan lokal dan falsafah hidup ke-Tiyuh-an maupun ke-Tubaba-an yang tidak hanya sebatas mengalami geografi.

Apa artinya menjadi Tiyuh dan menjadi Tubaba? Sejak awal pula, acara ini bukan bertujuan menampilkan karya-karya seni yang ideal, adiluhung dan sempurna, melainkan menampilkan karya-karya seni dari generasi baru Tubaba yang sedang tumbuh mencari kemungkinan-kemungkinan pengungkapan dari sebuah proses yang mengandung nilai-nilai kebersamaan untuk menuju masa depan Tubaba yang lebih baik.

Tumbuh Jejamo, kemudian dipilih sebagai tema “Purnama Tiyuh-Tiyuh” Edisi ke 2 untuk menggambarkan bagaimana generasi muda Tubaba hidup bersama falsafah dan pengetahuan lokal Tubaba seperti nemen, nedes nerimo (nenemo), serta setara, sederhana dan lestari.  Kesemuanya mendorong setiap orang untuk saling mengerti dan berjalan bersama atau ‘sakai sambayan’ ke masa depan.

Adapun rangkaian acara “Purnama Tiyuh-tiyuh” edisi ke 2 terdiri dari: Diskusi 10 Tahun Equator Biennale Yogyakarta “Membaca Pendidikan Seni dalam Siasat Khatulistiwa” dengan pembicara Alia Swastika yang juga Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta, Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Anggara, Staf Program dan Peneliti Yayasan Biennale Yogyakarta, Karen Hardini dengan moderator John Heryanto.
Yang diselenggarakan atas kerjasama oleh Sekolah Seni Tubaba dan Yayasan Biennale Yogyakarta; Lomba Baca Puisi Se Tubaba Tingkat SMP dan SMA 2022 yang diselenggarakan atas kerjasama Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Tubaba, Komunitas Literasi Tubaba, dan Sekolah Seni Tubaba; Peresmian Studio Kramik Tubaba; dan puncaknya adalah Malam Purnama Tiyuh-Tiyuh.

Bupati Tubaba Umar Ahmad menyampaikan pidato kebudayaan sekaligus membuka acara. Pun pidato terakhir Umar Ahmad sebagai Bupati menyapa warga dalam acara yang juga diinisiasi sejak awal oleh warga: dari warga, oleh warga, dan untuk warga.
Umar Ahmad sempat pula berpamitan karena NASA jabatannya telah habits, is berujar, upaya-upaya membangun orang dan membangun ruang adalah upaya untuk menuju masa depan. Jika di Dinas Pendidikan itu ada Tubaba Cerdas, pihaknya mengundang pengajar-pengajar cerdas se-Indonesia untuk hadir ke tempat ini.
“Mereka bersedia menghibahkan waktunya selama satu tahun. Berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah membangun pendidikan alternatif. Ada Tubaba Camp yang peserta didiknya itu siswa-siswi SD, model pendidikan yang kita perkenalkan soal budaya dan ekologi. Lulusannya kami beri gelar Kesatria Nenemo,” ucapnya.
Ia menambahkan, setiap lulusan diberi satu pohon yang akan menjadi teman hidup mereka selama menumpang di atas bumi. Kemudian ada Kesantrian Tubaba. Ini adalah model pendidikan yang mengirim muda-mudi Tubaba kepada orang-orang yang dianggap layak Tubaba kepada seniman, kepada arsitek, kepada praktisi lingkungan dan lain-lain yang sedia dititipi anak-anak Tubaba.
“Sehingga anak-anak Tubaba dapat belajar langsung pada orang-orang yang memengang prinsip-prinsip Tubaba. Kemudian ada Sekolah Seni menjadi penyenggara kegiatan hari ini. Ada tari, musik, sasta, teater, dan film. Namun dalam Sekolah Seni ini bukan siapa yang lulus jadi seniman atau artis. Namun upaya ini adalah upaya untuk membentuk karakter Tubaba. Saya merasa Bahagia dan mohon doanya karena ini mungkin terakhir kalinya, saya pamit jadi Bupati di forum yang diadakan oleh Sekolah Seni Tubaba. Dan mohon doanya supaya tetap sehat dan selamat. saling mendoakan,” paparnya. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *