Bandarlampung – Mahasiswa yang tergabung dalam forum mahasiswa penyelamat demokrasi kampus (Forma-PDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung melakukan aksi lanjutan.
Mereka menuntut pengembalian demokrasi di dalam kampus.
Namun ada hal yang unik perihal gelaran aksi kali ini, massa mengusung keranda kematian dalam aksi kali ini.
Massa aksi longmarch dimulai dari GSG UIN pusat menuju titik aksi di depan rektorat baru. Selain orasi dan pembacaan puisi terlihat ada keranda dan nisan membawa pesan demokrasi kampus telah mati, wajah masa aksi terlihat bersedih.
“Kepada siapa kami mengadu, demokrasi dikampus ini telah mati,” ujar Helen ketika membacakan puisi dalam aksi kali ini, Kamis, 24 Februari 2022.
Massa aksi kemudian melakukan tabur bunga dan doa bersama,agar kemudian pihak birokrat terketuk hatinya dan mengembalikan kampus sebagai tempat pembangunan intelektual.Perjuangan secara konsisten akan terus kami lakukan, pendidikan politik dan demokrasi harus hadir kembali di kampus UIN Raden Intan Lampung.
Adji selaku Korlap aksi menegaskan, yang diperjuangkan bukan hasil, terlebih lagi soal posisi, yang diperjuangkan jelas.
“Kami ingin seluruh mahasiswa di kampus UIN Raden Intan Lampung benar-benar mendapatkan pendidikan politik dan juga merasakan demokrasi sebelum nanti mengabdi ke masyarakat setelah lulus. Apa yang kami perjuangkan itu lah harga matinya, kami akan perjuangkan!!!!”,” ucapnya.(red)